Scroll untuk baca artikel
Bandar Lampung

Laskar Lampung Kecam Perselingkuhan Oknum Dokter Bedah RSUDAM

77
×

Laskar Lampung Kecam Perselingkuhan Oknum Dokter Bedah RSUDAM

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com (Bandar Lampung) — Kabar mengejutkan mengguncang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, rumah sakit milik pemerintah Provinsi Lampung, setelah beredar informasi terkait dugaan perselingkuhan yang melibatkan seorang dokter spesialis bedah berinisial FR dengan seorang petugas ruang Delima berinisial SL.

Lebih mencengangkan lagi, SL diketahui berstatus sebagai istri dari seorang petugas di ruang OKA rumah sakit yang sama.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Menanggapi hal ini, Sekjen Laskar Lampung Panji Nugraha, AB, SH mengecam kelakuan yang dilakukan oleh oknum Dokter bedah RSUDAM.

“Perbuatan oknum Dokter bedah RSUDAM itu telah merusak nama baik Rumah Sakit pemerintah, untuk itu harus ada sanksi tegas dari instansi terkait, agar ada efek jera, “ucapnya, Senin (20/01/2025).

Panji juga menghimbau kepada siapa saja yang bekerja di instansi pemerintah, untuk menjaga nama baik instansi nya.

“Kalau kelakuan tidak benar maka oknum Dokter bedah tersebut harus diberikan hukuman yang sesuai dengan aturan perundang-undangan, ” pungkas Panji Padang Ratu sapaan akrab Sekjen Laskar Lampung.

Diberitakan sebelumnya, menurut keterangan narasumber terpercaya, peristiwa ini terjadi sekitar seminggu yang lalu, SL diduga telah lama mencuri waktu untuk menjalin hubungan terlarang dengan FR. Puncaknya terjadi saat suami SL, yang berinisial AA, membuntuti istrinya di jam makan siang. AA, yang selama ini mencurigai gelagat aneh istrinya, akhirnya memergoki SL dan FR berada di dalam sebuah mobil di area parkir belakang rumah sakit.

Ketegangan memuncak ketika AA, yang ditemani seorang saksi berinisial DH, mengetuk kaca mobil tersebut. Insiden ini berakhir dengan konfrontasi fisik, di mana AA dilaporkan memukul FR di tempat kejadian. Peristiwa ini kemudian diserahkan ke manajemen rumah sakit untuk ditindaklanjuti.

Meski insiden ini telah menjadi buah bibir di kalangan internal rumah sakit, pihak manajemen terkesan menutup-nutupi kasus tersebut. Hingga berita ini diterbitkan, direktur rumah sakit belum memberikan tanggapan yang memadai terkait langkah yang akan diambil terhadap oknum-oknum yang terlibat.

Saat dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp, Direktur RSUD Dr. H. Abdul Moeloek menyatakan belum menerima laporan resmi mengenai kejadian tersebut.

“Saya konfirmasi dulu ke bagian bedah. Saya belum menerima laporan. Coba tanyakan ke humas dulu ya, saya masih di DPRD,” ungkapnya singkat.

Sementara itu, Humas RSUD Dr. H. Abdul Moeloek mengungkapkan bahwa pihaknya telah memanggil para pihak terkait untuk pemeriksaan internal.

“Masih dalam proses pemeriksaan internal kami. Jika terbukti, akan dikenakan sanksi disiplin sesuai peraturan yang berlaku, terutama karena mereka ada yang berstatus PNS atau P3K,” jelas Humas saat dihubungi pada Kamis (16/01/2025).

Namun, humas menegaskan bahwa kasus ini masih berada dalam ranah internal dan belum dapat dibuka ke publik. Ketika ditanya apakah pihak media dapat mewawancarai langsung pihak-pihak yang terlibat, humas menyatakan hal itu tidak memungkinkan.

“Enggak mungkin mereka mau. Ini masih dalam proses pemeriksaan internal,” ujarnya.

Pernyataan pihak humas yang terkesan melindungi pelaku memicu kritik dari berbagai pihak. Publik mempertanyakan apakah manajemen rumah sakit akan bersikap transparan atau justru berusaha menutupi skandal ini. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan milik pemerintah, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek diharapkan memberikan teladan dengan menyelesaikan kasus ini secara adil dan terbuka.

Kasus ini menjadi sorotan luas karena melibatkan tenaga medis, profesi yang seharusnya menjunjung tinggi integritas, etika, dan profesionalisme. Dugaan perselingkuhan di lingkungan kerja, terlebih melibatkan individu yang sudah memiliki keluarga, telah menimbulkan polemik dan keresahan di masyarakat.

Hingga berita ini diterbitkan, hasil pemeriksaan internal belum diumumkan secara resmi. Publik masih menanti langkah konkret dari manajemen rumah sakit untuk memberikan keadilan kepada pihak yang dirugikan dan mengembalikan nama baik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Apakah kasus ini akan diselesaikan secara transparan atau hanya menjadi isu internal yang terpendam.(RED)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *