LampungPesawaran

Kronologis Kasus Pembunuhan Alm.Aliyan Warga Pulau Si Uncal Kabupaten Pesawaran, Tanggal 15 Maret 2025

146
×

Kronologis Kasus Pembunuhan Alm.Aliyan Warga Pulau Si Uncal Kabupaten Pesawaran, Tanggal 15 Maret 2025

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Pesawaran —Perkenankan saya dibawah ini :

Nama : ARINA BINTI ALIYAN

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Umur : 40 th.

Agama : Islam

Alamat : Dusun si Uncal Rt.002 Desa Pulau Legundi Kec. Punduh Pidada kab. Pesawaran

Dengan ini menceritakan kejadian yang saya alami atas wafatnya almarhum orang tua kandung saya bernama Aliyan pada hari sabtu malam minggu _+ jam 21.00-22.00 wib akibat dibunuh dan di buang kelaut sebagai berikut :

Orang tua Kandung saya berrnama Aliyan Bin…. pada hari sabtu malam minggu tanggal 15 maret 2025 _+ jam 21.00-22.00 wib telah di keroyok dan dibunuh oleh beberapa orang kampung si uncal dan mayatnya di buang kelaut hingga saat ini dan saya telah melaporkan kejadian pembunuhan tersebut ke Polsek Padang Cermin pada tanggal 17 maret 2025. No LP./ B/24/III/2025/SPKT/PoLSEK PADANG CERMIN/POLRES PESAARAN/POLDA LAMPUNG sebagai berikut :

Saya anak pertama dari orng tua kandung saya alam Pak Aliyan, Ibu Saya bernama HASANAH, saya sudah berkeluarga, saya tinggal dipulau si Uncal dekat dengan rumah orang tua saya di si uncal hanya berjarak sekitar 20 meteran. Almarhum orang tua saya sudah tinggal di pulau si uncal lebih kurang 30 tahun , bekerja seharinya sebagai petani dan nelayan, almarhum bapak saya seharinya di kenal dengan panggilan Mang Iyan, saya memanggil bapak saya mamek , artinya bapak.

Rumah bapak saya adu dapur dengan rumah keponakannya bernama SAFARUDIN, dirumahnya tersebut Safuridin memelihara kambing yang kotorannya menimbulkan bau busuk dan sering bapak saya tegur, namun Safarudin tidak terima, selain itu ada masalah tanah keluarga yang di dijual Safarudin yang ditanyakan almarhum bapak saya, hal tersebutlah sebagai pemicu antara bapak saya dengan safarudin cecok .

Sekira pada hari sabtu sabtu malam minggu tanggal 15 maret 2025 _+ jam 21.00-22.00 wib telah di keroyok dan dibunuh oleh selepas Sholat tarawih, saya dan emak menonton tivi dirumah tetangga bernama Soriyah yang juga rumahnya tidak jauh dari rumah bapak dan Safarudin lebih kurang berjarak 10 meter, saat kami asyik nonton, saya mendengar orang ribut, cecok adu mulut diluar, saya keluar rumah ingin tau, ternyata bapak saya dan Safarudin lagi cekcok mulut dengan SaFARUDIN, Saya melihat dengan jelas karena lampu sangat terang, ada juga orang bernama 6WAWI bersama Safarudin, tak lama kemudian cekcok itu berhenti, bapak masuk kerumahnya dan Safarudin bersama wawi juga pergi., sedangkan saya kembali masuk kerumah sorayah nonton tivi.

Sekira lebih kurang 30 menit kemudian atau sekitar jam 21,30 saat saya mashi nonton tivi dengan emak saya, diluar terdengar suara perempuan berteriak-teriak minta tolong. Dan saya segera keluar untuk mengetahui apa yang terjadi, “ Tolong….tolong Safarudin di gorok…” katanya sambil berlari gendong anaknya , ternyata istrinya safarudin, ia lari kedapan ke arah dermaga, yang juga ikut lari kearah dermaga saya lihat si WAWI, TUNI dan EDI, orang- orang mulai banyak, melihat hal tersebut saya takut , saya pulang kerumah saya lewat pintu belakang dan saya hanya mengintip dari jendela rumah saya, sambil mendengar dan melihat dari jendela orang- orang berkumpul di depan rumah saya, ada Kang Wasih, Oman, Tuni, Verdi, Muchlisin, Bapak Kadus Suhailli dan yang lainnya, selanjutnya saya lihat mereka semua berlari menuju rumah bapak dan rumah Safarudin Sambil membawa karung besar dan tali putih, saya melihat dengan jelas yang membawa karung besar si OMAN dan tali putih dibawa TUNI, mereka masuk kerumah bapak.

Sekira lebih kurang lima menit kemudian saya melihat dengat jelas dalam keadaan terang lampu PLTS dari rumah saya berjarak lebih kurang 20 meteran mereka semua menuju dermaga jembatan si uncal sambil membawa pikulan karung besar yang digotong dengan dua batang bambu, ada empat orang yang saya lihat dengan jelas memikulnya menuju kapal , Si Oman makai baju putih, Si Tuni makai kaos singlet Celana Panajang Coklat, Si Rohili memakai baju merah dan si Heri bombom memakai kaos abu-abua celana pendek hitam, melihat hal tersebut saya tambah ketakutan dan tak tau apa yang terjadi selanjutnya.

Sekira jam . 22.30 wib , emak dari nonton tivi tadi kerumah saya , sambilang ke saya “ mana mamek (bapak) kamu ? “ “ nggak tau mak, orang-orang masih bnyak diluar, saya takut . kemudian emak keluar menuju orang- orang yang masih berkumpul di depan rumah pak kasus suhaili, kata emak “ mana aliyan nya …? “ pak kadus suhaili menjawab. “ tenang teh, sudah di amankan… “ mendengar itu emak saya diam dan pulang kerumahnya.

Atas kejadian itu hingga pagi saya tidak bisa tidur dan pagi nya emak kerumah saya , kata emak “ kok mamek kamu nggak pulang… ? “ tanya nya ke saya, saya bilang nggak tau, emak mencari bapak lagi.

Sekira pada hari minggu tanggal 16 maret 2025 jam 07.00 wib saya di datangi pak kadus Suhaili, katanya, “ tolong panggil emak kamu ..” kemudian saya memanggil emak saya, setelah emak datang di hadapan pak kadus, pak kadus bilang ke emak “ Gini teh Hanah…., kejadian tadi malam itu namanya orang banyak…..” katanya, emak langsung motong pembicaraan , kata emak “ sekarang mang liyannya dimana…? “, pak kadus suhaili menjawab “ sudah ditaroh di tempat yang aman teh… nanti diambil, tapi kalo sudah nggak ada nyawanya berarti anggap saja sudah nggak jodoh….” kata kadus suhaili “ mungkin sudah takdirnya , ikhlasin saja , jangan di perpanjang berabe urusannya..” kemudian pak kadus pergi.

Sekira pada hari minggu tanggal 16 maret 2025 jam 09.wib saya dapat kabar telpon dari suami saya bahwa Safarudin sedang berobat menjahit lukanya dibidan Ika di Cilesung, dan suami saya mengatakan , bapak saya telah dibunuh dan dibuang kelaut pada malam kejadian itu juga, mengetahui hal itu emak saya tak terima, menjerit sejadi-jadinya.

Sekira pada hari minggu tanggal 16 maret 2025 pada jam 16.00 wib Saya di damping keluarga saya melaporkan kejadian yang menimpa saya dan keluarga ke Polsek padang padang Cermin, diterima seorang polisi yang sedang piket, laporan kami belum di terima, kami di suruh dating besok pagi, mendengar itu dengan perasaan kecewa kami pulang.

Sekira pada hari senin tanggal 17 maret 2025 pada jam 09.00 wib Saya di dampingi keluarga saya melaporkan kejadian yang menimpa saya dan keluarga ke Polsek padang padang Cermin No LP./ B/24/III/2025/SPKT/PoLSEK PADANG CERMIN/POLRES PESAARAN/POLDA LAMPUNG, namuh hingga saat ini belum ada pelaku yang di tangkap bahkan usuha pencarian mayat almarhum orang tua kami pun belum di lakukan, kami sangat ketakutan, bahkan ada pengacaman kepada kami,

Demikian kronoligis ini saya ceritakan peristiwa yang sebenarnya, guna mencari keadilan dan perlindungan hukum bagi kami, terutama segera adanya tindakan pencarian mayat almarhum orang tua kami yang dibuang oleh para pelaku oleh apratur penegak hukum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content protected !!