Tintainformasi.com,
Lampung Timur —
Polemik tambang pasir silika di Desa Sukorahayu, Kecamatan Labuhan Maringgai, terus menuai kontroversi. Izin abu-abu, dugaan pelanggaran aturan, serta pejabat yang memilih bungkam semakin memperjelas adanya permainan di balik operasi tambang ini.
Sorotan tajam datang dari Sekretaris DPW PEKAT IB Lampung, Ansora Hanafi alias Bang Acong, yang menantang aparat dan pejabat terkait untuk bertindak tegas.
Bang Acong: “Mafia Tambang Merajalela, Pejabat Main Mata!”
Dalam pernyataan kerasnya, Bang Acong mempertanyakan bagaimana tambang ini bisa beroperasi tanpa transparansi yang jelas.
> “Ini tambang siluman! Mustahil beroperasi tanpa restu dari oknum-oknum tertentu! Kalau memang izin mereka sah, kenapa Dishub tidak tahu soal Andalalin? Andalalin itu wajib! Kalau tidak ada, maka ini ilegal!”
Ia menegaskan bahwa kejahatan lingkungan yang terjadi ini harus segera ditindak.
> “Jangan biarkan Lampung Timur jadi sarang mafia tambang! Jangan sampai aparat dan pejabat malah jadi bagian dari permainan ini! Kalau mereka diam, berarti mereka ikut menikmati hasilnya!”
Bang Acong juga menantang pemerintah untuk segera turun tangan.
> “Kalau benar-benar berpihak pada rakyat, bongkar siapa yang bermain di balik tambang ini! Jika tidak, berarti mereka bukan pejabat rakyat, tapi pejabat oligarki!”
Dishub Lampung Timur: “Kami Tak Pernah Keluarkan Izin Andalalin!”
Sikap Dishub Lampung Timur semakin menguatkan dugaan adanya kejanggalan dalam operasi tambang ini.
> “Kami tidak pernah menerbitkan izin Andalalin untuk tambang ini! Jika izin resmi ada, seharusnya kami diundang dalam pembahasan. Tapi sampai sekarang, tidak pernah ada rakor yang melibatkan kami!” ujar Zainal, staf Dishub, Selasa (11/2/2025).
Fakta ini semakin memperjelas bahwa ada proses yang sengaja dilangkahi demi melancarkan operasi tambang.
Tantangan Terbuka: Beranikah Aparat dan Pejabat Bertindak?
Kasus ini kini menjadi ujian keberanian bagi aparat penegak hukum dan pejabat terkait. Jika tambang ilegal dibiarkan beroperasi, maka kecurigaan publik soal permainan kekuasaan semakin kuat.
Bang Acong pun memberi peringatan keras:
> “Jangan sampai rakyat yang turun tangan! Jika pemerintah diam, maka ini jadi bukti nyata bahwa hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas!”
Publik kini menanti jawaban: Akankah tambang ini dibongkar, atau justru dibiarkan terus merusak lingkungan dengan restu para pejabat?
(Tim/Red)