Jakarta

Prof.Mukri Puji Putri Gusdur, Elissa Qotrunada Sosok Santun dan Inspiratif

26
×

Prof.Mukri Puji Putri Gusdur, Elissa Qotrunada Sosok Santun dan Inspiratif

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TintaInformasi.com-Ketua PWNU Lampung, Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, adakan ramah-tamah serta foto bersama Ibu Hj. Elissa Qotrunada Abdurrahman Wahid, putri dari Presiden RI ke-4 yakni, KH. Abdurrahman Wahid ( Almarhum), disela-sela acara pengumuman struktur kepengurusan NU pusat di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta.

Menurut Ketua PWNU Lampung, Prof. Mukri panggilan akrab Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, ibu  Hj. Elissa Qotrunada Abdurrahman Wahid, dikenal sosok yang peramah dan berpenampilan sederhana, santun dan inspiratif.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

“Ibu Hj. Elissa Qotrunada Abdurrahman Wahid itu orngnya berpenampilan sederhana, santun dan inspiratif dan tidak sombong seperti orang tuanya Gusdur,” Ujar Prof. Mukri yang notabennya ketua MUI Lampung, pada Kamis (13/1/2022) malam.

Prof. Mukri mengatakan dalam pembentukan pengurusan PBNU ada Sebelas perempuan masuk dalam kepengurusan baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), periode 2022-2027. Langkah ini merupakan terobosan, karena sejak NU berdiri pada 1926, perempuan belum pernah masuk dalam kepengurusan struktural.

“Salah satu perempuan yang masuk dalam PBNU adalah putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid,”jelas Prof.Mukri yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Raden Intan Lampung.

Kata Prof. Mukri,  saat acara pengumuman pengurus NU pusat, Alissa sangat sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bahwa masuknya perempuan ke tubuh PBNU hanya masalah waktu.

“bu Elissa berpesan kebijakan ini dapat membawa perspektif-perspektif perempuan dalam pengambilan kebijakan NU,’kata dia.

Selain itu, kata Prof. Mukri ibu Elissa juga mennyampaikan sejak awal Nahdlatul Ulama, sudah disadari ruang perempuan sebetulnya sangat besar. Dalam acara-acara Nahdlatul Ulama juga selalu ada ruang yang sangat besar.

Ibu Elissa juga kata Prof. Mukri mengatakan jika Nyai-nyai itu tidak pernah hanya mengurusi Pak Yai, tapi Nyai-nyai juga mengurusi pondok putri, mengurusi pengajiannya sendiri, bahkan mengurusi berbagai kegiatan-kegiatan di ruang publik.

“Selaku Ketua PWNU Lampung saya juga sepakat dan mendukung kebijakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan ibu  Elissa. Sudah saatnya kaum perempuan masuk ke tubuh PBNU,”pungkasnya.

Berita Sebelumnya

Seperti kita ketahui berita sebelumnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, terpilih sebagai Wakil Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengangkatan sebagai Wakil Ketua PBNU ini tertuang dalan Surat Keputusan PBNU Nomor 01/A.II.04/01/2022.

Karir Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, memang dibilang cermerlang, selain sebagai Ketua PWNU Lampung, dirinya juga menjabat sejumlah jabatan seperti, Ketua MUI Lampung dan juga Rektor UIN raden intan Lampung. Tidak heran Prof,Mukri panggilan akrab Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, M.Ag, yang telah ikut serta mensukses Muktamar NU ke-34  sebagai tuan rumah masuk pada jajaran pengurus besar NU pusat.

Terpisah, seperti kita ketahui, Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi diumumkan di Jakarta, Rabu (12/1/2022) siang. Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang langsung membacakan resmi susunan pengurus PBNU masa khidmah 2022 – 2027 ini.

“Allhamdulillah, kami telah berhasil membuat atau memutuskan susunan lengkap susunan pengurus PBNU di dalam rapat bersama formatur, diikuti Rais Aam, dan pihak yang ditunjuk 5 Januari lalu,” kata Ketua PBNU Gus Yahya.

Dia menyampaikan, postur pengurus PBNU untuk masa khidmah 2022 – 2027 ini sedikit lebih gemuk. Ada beberapa tinjauan umum yang mendasari jajaran pengurus PBNU lebih gemuk dibandingkan sebelumnya.

“Kami sengaja merancang sedemikan rupa karena PBNU memiliki konstituensi yang sangat luas. Banyak disebut dari hasil survey bahwa warga PBNU, mencapai kurang lebih separuh dari populasi muslim di Indonesia,” lanjutnya.

Gus Yahya menyebutkan, Nahdlatul Ulama berkepentingan untuk menjangkau seluas – luasnya konstituensi yang ada sehingga membutuhkan personel yang cukup banyak.

“Visi yang kami usung, dengan sendirinya menuntut perkembangan aktifitas yang berlipat sehingga tambahan personel ini diharapkan bisa menyelesaikan pekerjaan besar,” lanjutnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *