TintaInformasi.com, Lampung Selatan–Buruh bangunan, berinisial R, warga Natar, Lampung Selatan diduga menjadi korban pemukulan. Bahkan ada indikasi korban diculik, sebab sebelum dianiaya korban dijemput dari rumahnya.
Kasus ini menyebabkan R mengalami luka hingga trauma. Berdasarkan keterangan ayah korban, Suyono, para pelaku menjemput anaknya oleh orang yang mengaku suruhan kontraktor besar yang juga ketua asosiasi jasa konstruksi nasional. “Kata anak saya, yang memukuli dia itu anak dan orang suruhan kontraktor itu,” ucap Suyono, Selasa (26/4/2022).
Kejadian ini bermula karena R memperbaiki atap rumah kontrator itu di Kotabumi, Lampung Utara. Karena masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan pada Februari 2022, korban R dijemput suruhan IH di rumahnya.
Namun, sesampai di rumah sang kontraktor di Pahoman, Bandar Lampung. R malah diancam dan dianiaya hingga luka berat. R sempat pulang mengambil sepeda motor.
Dia kembali lagi ke rumah sang kontraktor di Pahoman dan kembali ‘disemprot’, lalu dianiayai anak dan orang suruhan. “Kami berharap aparat kepolisian menangkap para pelaku dan membongkar siapa sesungguhnya sutradara kasus penculikan dan pengeroyokan ini,” ujar Suyono.
Terpisah, kuasa hukum korban, Syech Hud Ismail, dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Cakra Bandar Lampung menjelaskan para pelaku yang menjemput dari rumah mengaku suruhan IH. Berdasarkan pengakuan kliennya, pada 22 Februari 2022 sekitar pukul 22.00 WIB dia didatangi beberapa orang tak dikenal dan menawarkan pekerjaan.
Lantaran masih banyak pekerjaan, korban menolak tawaran tersebut. Karena ditolak, akhirnya orang tersebut mengajak korban ke Pahoman, Bandar Lampung, untuk memenuhi taggungjawab korban terhadap pekerjaan yang belum terselesaikan. “Akhirnya klien kami diajak pergi ke sana karena untuk memenuhi rasa tanggung jawab yang tinggi terkait pekerjaan yang belum terselesaikan pada Februari 2022,” kata Syech Hud Ismail, Selasa (26/4/2022).
Tanpa curiga, korban diajak ke Way Halim. “Saat di perjalanan klien kami sempat mendengar perbincangan orang tersebut dengan seseorang melalui telepon. Dia mendengar dengan jelas perbincangan tersebut. Ini barang pecah belah sudah di mobil mau dibawa kemana,” ungkap Syeh, menjelaskan isi percakapan orang tidak dikenal tersebut.
“Sesampainya di sana menurut keterangan klien kami, terjadi ancaman dan kekerasan fisik yang menimpanya, sehingga menimbulkan luka berat,” kata dia.
Tidak berakhir sampai di situ, penganiayaan kembali terjadi saat korban diajak ke rumah untuk mengambil motor. “Sesampainya di rumah terduga pelaku lagi-lagi klien kami mendapatkan ancaman serta kekerasna fisik,” tegas Syech
Tidak terima dengan penganiayaan tersebut, istri korban melaporkan kejadian yag menimpa suaminya tersebut ke pihak keluarga yakni M. Ilyas. “Istri korban mencoba menghubuni pihak keluarga yakni M. Ilyas dan menceritakan semua kejadian yang dialami suaminya tersebut melaui telepon. Kemudian M. Ilyas mengajak salah satu temannya yaitu Lamsihar Sinaga ke lokasi klien kami berada,” ungkap Syech.
Sesampainya di sana, dengan penuh ketegangan dan negosiasi, akhirnya korban berhasil dibawa pulang dengan kondisi luka serius hingga mengalami trauma. “Kemudian langsung melakukan visum et repertum,” ujar Syech.
Diketahui, proses hukum atas laporan korban pihak Polsek Natar kembali memanggil dan meminta keterangan dua saksi korban yakni M. Ilyas dan Lamsihar Sinaga. Kasus ini dilaporkan ke Mapolsek Natar tak lama setelah penganiayaan terjadi.
Atas kejadian tersebut Syech berharap kepolisian segera menangkap para pelaku dan membongkar siapa dalang kasus penculikan dan pengeroyokan ini. “Kami berharap pelaku diberikan hukuman setimpal,” kata dia. (Red)