Bandar LampungLampung

Insentif Ribuan Ketua RT se- Kota Bandar Lampung, 11 Bulan Belum Terbayar Mencapai 53 Miliar

168
×

Insentif Ribuan Ketua RT se- Kota Bandar Lampung, 11 Bulan Belum Terbayar Mencapai 53 Miliar

Sebarkan artikel ini
TINTAINFORMASI.COM, BANDAR LAMPUNG — nsentif ribuan Ketua Rukun Tetangga (RT) se- Kota Bandar Lampung, belum dibayarkan selama 11 sebulan. Hutang Pemda Kota Bandar Lampung untuk para RT itu ialah pada bulan Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember 2021. Kemudian bulan Juni, Juli, Agustus serta September 2022. Data dalam buku saku Kota Bandar Lampung tahun 2022, jumlah Ketua RT sebanyak 2.769 orang dengan besaran insentif Rp1.750.000 per bulan. Jika jumlah Ketua RT dikalikan nominal insentif, maka dalam sebulan perkiraan tunggakan pemkot mencapai sekitar Rp4.845.750.000, atau Rp4,8 miliar lebih. Dan jika Rp4.845.750.000 dikalikan sebelas bulan maka beban hutang Pemkot terhadap 2.759 Ketua RT mencapai sekitar Rp53.303.250.000. “Untuk 2021 insentif Ketua RT hanya dibayarkan selama empat bulan. Sedangkan sisanya, Juni hingga Desember yakni tujuh bulan, belum dibayarkan,” kata salah seorang Ketua RT di Bilangan Way Halim, Minggu 23 Oktober 2022. Untuk tahun 2022, kata dia, sejak Juni-September Pemda Kota Bandar Lampung tidak juga merealisasikan insentif tersebut. “Kalau untuk tahun 2022, dari Juni sampai September. Untuk Oktober belum, karena bulannya belum habis. Saat ini masih tanggal 23,” terangnya. Namun, kata dia, untuk bulan Juni 2022 mayoritas Ketua RT di Kota Bandar Lampung telah menandatangani pencairan insentif. “Bulan Juni 2022 sudah tanda tangan, hampir seluruh RT se-Bandar Lampung. Tapi duitnya belum diterima,” ungkapnya. Hal yang sama diungkap para RT di Wilayah Telukbetung. Mereka menilai Walikota Eva Dwiana tidak memikirkan nasib mereka para RT. “Saya ini sudah tidak bekerja lagi, hanya mengandalkan insentif RT. Tapi sampai saat ini tidak ada kabar perihal pencairan,” ucapnya. Menurutnya, realisasi insentif Ketua RT di Kota Bandar Lampung sejak Eva Dwiana Walikota kerap tak tepat waktu. Bahkan bisa berbulan-bulan baru dibayarkan. “Nunggak dulu berbulan-bulan, nanti baru dibayar. Tidak langsung habis bulan kemudian dibayar,” ucapnya berharap. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content protected !!