TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG TENGAH — Musim kemarau yang melanda ternyata memiliki dampak yang luas terhadap keseimbangan alam ini, pasokan air tidak hanya dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia, akan tetapi tumbuh-tumbuhan pun sangat membutuhkannya, seperti halnya petani dalam menjaga kesetabilan hasil panen berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kebutuhan air.
Seperti terjadi dengan sejumlah petani yang ada di Kampung Sakti Buana Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, sebagai dampak dari kemarau panjang ini mereka terpaksa harus menyedot air dari embung yang berjarak satu kilometer dari areal perkebunan mereka.
Upaya mendapatkan air untuk menyirami tanaman ini bukan hanya perlu pengorbanan waktu dan tenaga saja akan tetapi biaya pun ikut membengkak dan tidak tanggung-tanggung biaya yang dibutuhkan mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini untuk membeli berbagai peralatan seperti pipa dan mesin sedot air.
Seperti diketahui bahwa Kampung Sakti Buana ini merupakan sentra penghasil Holtikultura seperti Sayur-sayuran dan Buah-buahan, buah Pepaya jenis California cukup melimpah didaerah ini, para petani menggunakan sistim tanam kocor.
“Untuk memenuhi pasokan air, kami disini terpaksa harus sedot air dari Embung yang berjarak tidak kurang dari satu kilometer, persediaan air embung juga sekarang sudah merosot, maka kami khawatir
kalau musim kemarau ini masih berkepanjangan,” jelas salah seorang petani, Wayan
Kepala Kampung Sakti Buana, Komang Widastra membenarkan bahwa para petani hanya mengandalkan embung sebagai pemasok kebutuhan air, kami berharap agar Pemerintah dapat memberikan bantuan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bagi para petani.(***)