TINTAINFORMASI.COM, JAKARTA — Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) menyelenggarakan peringatan Hari Ulang Tahun ke-4 dengan mengusung tema “Memperkuat Peran Media Siber Menyongsong Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024).
Terlihat hadir dalam acara tersebut diantaranya Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, Wakil Menteri Kominfo RI Nezar Patria, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Kadis Kominfo Provinsi Lampung Achmad Saefulloh, Polda Lampung, Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Wakil Bupati Karimun dan Pengurus Daerah serta Pengurus Cabang JMSI se-Indonesia.
Wakil Menteri Kominfo RI, Nezar Patria menyampaikan bahwa ditengah perkembangan robot Artificial Intelligence (AI) saat ini, JMSI harus mampu mengambil peran karena perkembangan Al sudah pada tahap autonomous yang berarti bisa berjalan tanpa harus dikendalikan oleh manusia.
“Ketakutan inilah yang memacu negara-negara maju melakukan apa yang kita sebut dengan Global Race,” ujar Nezar.
Dia juga menceritakan momen sputnik, momen dimana negara Cina menyadari manusia bisa dikalahkan mesin. Selain itu, dia juga menyebut saat ini jurnalisme sedang berada di persimpangan jalan.
“Saat ini kita telah kehilangan audiensi. Saat ini, jika menulis dan kita publish kita tidak pernah tahu siapa pembacanya. Algoritma media sosial hari ini juga menggunakan AI sehingga menyebabkan hubungan asimetris,” ujarnya.
“Jurnalisme di persimpangan jalan. Statistik menunjukkan pembaca media mainstream turun terus dan lari ke platform media sosial,” imbuhnya.
Selain itu dia juga menyebut saat ini hadirnya Chat GPT (Generative Pre-training Transformer), yakni kecerdasan buatan yang cara kerjanya memakai format percakapan dengan kemampuan yang luar biasa secara psikologis sangat mempengaruhi manusia.
“Ini tantangan, kita harus mencermati betul perkembangan yang terjadi saat ini, terutama AI karena ini menjadi pesaing serius. Tahun depan akan lahir robotic journalism, kita harus bersiap dengan itu. Robot AI tidak memiliki rasa sehingga dia tidak peduli dengan berita fitnah, ujaran kebencian, disinformasi dan misinformasi. Sebelum sampai ke sana, Kementerian Komunikasi Dan Informatika telah membuat surat edaran panduan etika pengunaan AI,” bebernya.
Sementara itu Ketua Umum JMSI Teguh Santosa, dalam laporannya mengungkapkan Organisasi JMSI dideklarasikan pada 28 Februari 2020. Dalam usianya yang kini memasuki 4 tahun, JMSI memiliki jumlah anggota 752 perusahaan pers.
“JMSI dideklarasikan pada 28 Februari 2020. Berdiri di pintu gerbang pandemi Covid-19 maka kemudian Musyawarah Nasional dan rapat-rapat kita laksanakan dengan online. Munas JMSI mendapat rekor MURI. Saat ini anggota JMSI berjumlah 752 perusahaan pers ada di 33 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia,” ungkap Teguh Santosa.
Dia juga menyampaikan JMSI terus melakukan pendataan anggotanya dengan sangat ketat agar tumbuh perusahan pers yang sehat, jauh dari hoaks dan ujaran kebencian. salah satu caranya adalah dengan memperhitungkan atau meng-cluster.
“Cluster pertama bintang satu yakni baru memiliki badan hukum, lalu bintang dua yang artinya telah mendaftar di Dewan Pers, bintang tiga terverifikasi administrasi Dewan Pers, bintang 4 bagi perusahaan yang sudah terverifikasi faktual dewan pers,” ucap Teguh.
“Teman-teman di JMSI ini Pak Wamen sangat menyadari meskipun bintangnya 4 mereka menyadari itu baru satu faktor, faktor yang kedua karya pers, apakah karya persnya produktif, konstruktif dan positif,” pungkasnya. (Team)