Diduga Dalam Tekanan, Honorer Damkar Buat Pernyataan
Sebarkan artikel ini
Diduga Dalam Tekanan, Honorer Damkar Buat Pernyataan
Tintainformasi.com, Bandar Lampung — Skandal dugaan aksi penganiayaan terhadap seorang pegawai honorer Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung bernama Rio Arafat yang ditengarai dilakukan kepala dinasnya, Antoni Irawan, SSTP, MM, Selasa (11/6/2024) siang, di lapangan kantor setempat, berujung antiklimaks.
Hanya sekitar tiga jam setelah peristiwa yang terjadi sekira pukul 14.30-an, Rio Arafat membuat surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai Rp 10.000.
Apa isi surat pernyataan yang ditulis tangan oleh honorer yang bertugas di Pos Jaga Pemadam Kebakaran Kecamatan Kedamaian itu? Berikut isinya:
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
Nam : Rio Arafat
Tempat Tugas: Pos Jaga Pemadam Kebakaran Kecamatan Kedamaian.
Terkait beredarnya pemberitaan bahwa saya diduga menerima kekerasan dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung (Bpk Antoni Irawan), saya membantah bahwa kejadian kekerasan itu tidak pernah terjadi (hoax). Saya cuma ditegur dan dipanggil karena memang kesalahan saya seperti tidak melaksanakan piket jaga, telat saat masuk piket jaga, berpenampilan tidak rapi dan lain-lain, dan saya siap memperbaiki diri.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguh-sungguhnya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun dan saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya ini, terimakasih.
Menurut penelusuran, diduga kuat Rio Arafat membuat surat pernyataan tersebut dalam tekanan. Mengapa? Karena setelah terjadi peristiwa penamparan dan akhirnya dilerai oleh belasan pegawai lain, ia dibawa ke sebuah ruangan lain yang juga diikuti sekretaris dan seorang kepala bidang, honorer itu pulang ke rumah.
Sekitar pukul 15.30-an, begitu sebuah sumber menuturkan, Rio dijemput di rumahnya dan dibawa kembali ke Markas Tendean. Dalam sebuah ruangan, ia dihadapkan pada kepala dinas dan beberapa petinggi Damkarmat. Saat itulah ia membuat surat pernyataan tersebut.
Kabar adanya kasus arogansi ini menyebar di kalangan wartawan sekitar pukul 14.45, dan langsung banyak yang mengkonfirmasi ke Antoni Irawan meminta konfirmasi. Namun tidak satu pun yang ia tanggapi.
Menurut sebuah sumber, Selasa (11/6/2024) petang, besar kemungkinan karena permintaan konfirmasi wartawan itulah akhirnya kepala Damkarmat bergegas mencari solusi untuk menuntaskan persoalan tersebut. Sehingga, Rio Arafat pun dijemput dan akhirnya membuat surat pernyataan.
Bukan hanya Rio yang dipanggil. Beberapa pejabat dan pegawai dinas itu juga mendapat perintah khusus. Tutup mulut atas apa yang telah terjadi sebelumnya.
Seorang mantan pegawai Damkarmat yang dihubungi Rabu (12/6/2024) pagi, mengaku mendapatkan informasi yang sama.
“Biasalah, namanya Komandan kan harus bersih tangannya. Jadi ya bawahanlah yang mesti cuciin tangannya,” kata dia, sambil menambahkan bahwa belakangan memang Kepala Damkarmat Kota Bandar Lampung tengah pusing berat akibat adanya temuan BPK RI Perwakilan Lampung pada penggunaan anggaran BBM yang tidak sesuai ketentuan.
Berapa jumlah dugaan penyimpangan dana BBM yang dimainkan? “Kalau tidak salah lebih dari Rp 175 jutaan-lah. Konkretnya nggak ada yang tahu, karena yang tahu ya hanya kepala damkarmat aja. Sampeyan mau tanya ke sekretaris atau kabid juga percuma, mereka nggak ada yang tahu persis. Yang jelas, ini penyimpangan terjadi pada anggaran tahun 2023 kemarin,” urai dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Selasa (11/6/2024) siang beredar kabar di kalangan wartawan jika Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bandar Lampung, Antoni Irawan, SSTP, MM, telah menampar salah satu anak buahnya bernama Rio Arafat.
Ironisnya, peristiwa berindikasi penganiayaan tersebut terjadi hanya beberapa saat setelah Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, selesai melakukan kunjungan ke kantor Damkarmat.
Menurut penelusuran, sekitar pukul 13.15 WIB, Walikota Eva Dwiana meninggalkan kantor Damkarmat dan semua pejabat serta staf dan pegawai honor melepas di lapangan kantor.
Baru beberapa menit rombongan Walikota Bandar Lampung pergi, Antoni memanggil Rio. Dengan suara meninggi, kepala Damkarmat itu marah besar pada pegawai honorer yang disebut-sebut masih keluarga Wakil Walikota itu.
Tidak puas dengan melampiaskan amarah melalui perkataan, tangan Antoni pun melayang. Plak. Tamparan sang kepala dinas di tempat ramai dan disaksikan banyak pegawai lainnya, membuat Rio tidak tinggal diam. Ia sempat mencoba memberi perlawanan.
Bahkan, informasinya, Antoni sampai membuka baju dan siap berlaga habis-habisan di lapangan kantor Damkarmat dengan anak buahnya sendiri.
Beruntung, aksi berindikasi penganiayaan dan mempermalukan di depan umum itu, cepat dilerai oleh belasan pegawai yang saat itu memang masih berada di lapangan kantor.
Lalu apa muasalnya hingga Antoni marah besar pada pegawai honor di dinas yang dipimpinnya? Menurut sebuah sumber, Rio Arafat yang selama ini ditugaskan di Pos Jaga Pemadam Kebakaran Kecamatan Kedamaian, jarang aktif. Dan ia menyatakan ke kawan-kawannya bila Kadis Damkarmat tidak mungkin berani memecatnya karena dia keluarga Wakil Walikota Bandar Lampung.
Selepas peristiwa memalukan ini, menurut sebuah sumber, Antoni Irawan langsung mengeluarkan surat perintah tugas (SPT) baru untuk Rio Arafat. Pegawai honorer itu ditarik dari tempat tugas lamanya di pos Kecamatan Kedamaian dengan menjadi staf sekretariat Damkarmat mulai Rabu (12/6/2024) ini.
Dengan ditarik menjadi staf, dipastikan Rio akan kehilangan haknya, yaitu berupa uang resting sebesar Rp 1 juta sebulan dan uang piket Rp 800.000. (Team)