Tintainformasi.com, Lampung —Gubernur Fakultas Hukum ( Aji Bagas Pratama ) menyatakan bahwasanya “BEM Fakultas Hukum BEM Fakultas Hukum Universitas Malahayati Sukses Menyelenggarakan Focus Grup Discussion – II tingginya rasa apatis mahasiswa terhadap situasi objektif daerah sampai dengan tingkat nasional, membuat hilangnya tingkat kritis mahasiswa, hal ini membuat dampak bahwasanya mahasiswa bukan lagi sebagai kontroling kebijakan – kebijakan yang meresahkan, tapi justru hanya sebai penonton belaka. Maka dari itu, BEM Fakultas Hukum dalam momen Dies Natalis Ke-9 ini menginisiasi FGD sebagai sarana pendiskusian guna membangkitkan jiwa kritis mahasiswa”. 30/11/2024.
Dalam sambutanya, Dekan Fakultas Hukum Universitas Malahayati (Aditia Arief Firmanto, S.H., M.H) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BEM Fakultas Hukum atas upaya-upaya membangun ruang-ruang pendiskusian didalam Fakultas Hukum Universitas Malahayati. 30/11/2024.
Risky Ageng Hadi Prayoga (Ketua Pelaksana) melaporkan FGD-II ini di ikuti 431 Peserta mulai dari internal Fakultas Hukum, sampai dengan tamu undangan lainnya. FGD jilid II ini mengangkat tema “Harapan Kawula Muda Dalam Menyambut Pemimpin Provinsi Lampung Yang Baru. Adapun Focus Grup Discussion – II (FGD) ini di moderatori oleh (Prasetio Agung Wibowo) salah satu mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2022 yang aktif dalam mengkritisi situasi objektif kedaerahan maupun nasional. 30/11/2024.
Aji Bagas Pratama (Gubernur Fakultas Hukum) dalam closing steatment nya mengungkapkan, “dalam moment pasca pilkada serentak ini, adalah hal yang menjadi dasar pengambilan tema FGD -II, adapun narasumber pendiskusian ada 5 tokoh, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H (DPRD Lampung Fraksi Gerindra), Tubagus .M. Nassarudin, S.H.,M.H (Akademisi Fakultas Hukum UNMAL), Fuad Abdulgani, S.Sos., M.A (Pengamat Politik), Kristina Tia Ayu, S.E., S.H (SP Sebay Lampung), dan Dafid Novian Mastur, S.Sos (PC -PMII Bandar Lampung)”. 30/11/2024.
Output dari pendiskusian ini adalah evaluasi gubernur lampung sebelumnya, evaluasi tingginya tingkat golput, dan yang paling penting tersampaikanya harapan-harapan kawula muda yang ada di provinsi lampung.(Red).