Tintainformasi.com – Kemendikdasmen meluncurkan sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025 dengan berbagai perubahan.
Staf Ahli Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, Biyanto menyampaikan saat acara Kongres Pendidikan Nahdlatul Ulama di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Regulasi yang diharapkan selesai pada akhir Januari 2025 ini menjadi penyempurnaan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang selama ini berjalan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ada berbagai jalur di SPMB 2025, di antaranya mutasi dan jalur anak guru, afirmasi untuk anak-anak kurang mampu dan disabilitas, prestasi, serta domisili.
Menurutnya, pihaknya menambah kuota afirmasi khususnya bagi calon siswa dari keluarga kurang mampu dan disabilitas.
Biyanto mengatakan Kemendikdasmen sudah menyiapkan besaran persentasenya dan akan segera melakukan sosialisasi ke daerah di seluruh Indonesia.
Selain itu, Kemendikdasmen juga akan mengganti sistem zonasi menjadi sistem domisili sebagai penyempurnaan.
Biyanto menyebut sistem domisili menjadi upaya antisipasi Kemendikdasmen dalam kasus manipulasi data yang kerap muncul saat PPDB.
“(Kartu Keluarga) tak lagi digunakan tetapi domisili siswa. Selama ini temuannya kan manipulasi tempat tinggal ya, tiba-tiba ada masuk KK baru,” tuturnya.
Jadi, kata dia, penerimaan bukan lagi berdasarkan wilayah melainkan kedekatan jarak sekolah dengan tempat tinggal siswanya.
Kemudian Kemendikdasmen juga melakukan penyempurnaan pada jalur yang dulu disebut sebagai PPDB Bersama.
Biyanto mengungkapkan PPDB yang dilakukan bersama-sama dengan sekolah swasta ini merupakan wadah bagi siswa yang belum beruntung diterima di sekolah negeri.
Nantinya, siswa tersebut akan diarahkan untuk masuk ke sekolah swasta dengan dibiayai oleh pemerintah daerah.
