Tintainformasi.com – Otoritas Jasa Keuangan telah memanggil empat bank besar untuk menanggapi maraknya penipuan perbankan yang menggunakan Base Transceiver Station (BTS) palsu.
“Ada empat bank yang kita panggil, banknya besar-besar semua karena memang bank besar itu kan konsumennya banyak, jadi transaksinya juga besar banget,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi pada jumat (14/3/2025), seperti dilansir dari tayangan YouTube Otoritas Jasa Keuangan.
Scroll Untuk Baca ArtikelADVERTISEMENT
Kiki menjelaskan bahwa dalam konten yang viral, disebutkan nasabah mendapatkan SMS dari bank yang ternyata dibelokkan.
Kemudian ia meluruskan bahwa ada informasi yang kurang tepat di mana pesan tersebut bukan dikirim oleh pihak bank yang diubah isinya oleh fraudster.
Melainkan fraudster menggunakan BTS palsu dan menyebarkan SMS ke masyarakat dengan melakukan masking menggunakan nama bank.
Berdasarkan informasi dari bank yang dipanggil, salah satu penyebab terjadinya permasalahan tersebut adalah karena masih adanya penggunaan service jaringan 2G pada dua provider.
Namun jaringan tersebut tidak bisa serta merta dihapus karena ada daerah yang hanya bisa menggunakan jaringan 2G dan perangkat handphone masyarakat yang belum memadai.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihak bank telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, salah satunya melalui konten media sosial.
“Dalam konten tersebut spesifik menjelaskan terkait adanya modus SMS atau SMS hacking yang dilakukan oleh fraudster. Adapun untuk satu bank masih dalam tahap penyusunan dan akan dipublikasikan kemudian,” jelasnya.
Karena maraknya penipuan yang terjadi, pihak perbankan berencana untuk meminimalisir penggunaan SMS dalam memberikan notifikasi atau informasi kepada nasabah.
Di sisi lain, Kiki menyebut pihaknya bersama bank akan berkolaborasi untuk semakin menggencarkan sosialisasi terhadap bahaya SMS hacking.
