
Pejabat (Pj) Kepala Desa Sinar Karya, Carlidin, saat dikonfirmasi mengatakan, kalau material yang sudah menumpuk di pinggir jalan desa, bukan kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD).
“Bukan kegiatan DD, itu pekerjaan Dinas PUPR Lamsel, sudah diukur dan material sudah dikirim ke lokasi,” jelasnya, kepada Media saat dihubungi via ponsel, Rabu (13/10/2021).
“Waktu itu pihak rekanannya juga sudah menemui saya, dadakan juga ketemunya, kata dia (rekanan, red) gak lama lagi mau dikerjakan. Kalau gak salah sih, namanya Minak Rahmat, datangnya bersama orang PU,” bebernya.
Sementara, salah satu Staf UPT Dinas PUPR Kecamatan Merbau Mataram mengaku memang mengikuti pelaksanaan pengukuran jalan ruas Sinar Karya – Talang Jawa bersama Staf Dinas PUPR Lamsel dan konsultan kegiatan.
“Itu waktu pengukuran setahu saya baru perencanaan, saya juga gak tau kalau setelah itu langsung dikirim materialnya. Itu kegiatan PJJ yang menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK). Memang itu sudah dilakukan pengukuran oleh Dinas PUPR dan konsultan. Kegiatan itu baru perencanaan kayaknya sih belum ditenderkan,” ungkapnya.
Ia juga merasa terkejut ketika dua hari setelah selesai pengukuran, material langsung datang.
“Saya sempat telepon Pj Kadesnya, saya tanya itu material yang numpuk di pinggir jalan itu apa pekerjaan Dana Desa, waktu itu jawab Pak Carlidin, itu material pekerjaan PU. Itu juga materialnya ditumpuk sampai di depan balai desa, padahal lokasinya gak sampai situ,” tutupnya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas PUPR Kecamatan Merbau Mataram, Gembong, ketika dikonfirmasi tampak kebingungan. Bahkan Gembong pun spontan menjawab kalau dirinya juga bingung asal kegiatan itu darimana.
“Saya saja bingung om, itu kerjaan dari mana, siapa rekanannya juga gak jelas, setahu saya bukan pekerjaan dari Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan. Ini juga lagi saya selidiki, ini pekerjaan siapa,” ujar Gembong dengan nada bingung. (red)