Tintainformasi.com, Lampung Tengah — proyek pembangunan jalan hotmix kabupaten sepanjang 800 meter di Kampung Restu Baru, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, mengingkatkan kita pada cerita rakyat tentang pembanguan Candi Prambanan yang dikerjakan dalam 1 malam. Seperti menggunakan ajian sim salabim aba kadabra, proyek pembangunan hotmix itu juga dikerjakan dalam satu malam. Kendati sama – sama satu malam, asumsi masyarakat sangat berbeda terbalik.
“Jika Candi Prambanan kini Menjadi Objek Wisata yang sangat terkenal dan dicintai oleh masyarakat, jalan Hotmix di Kampung Restu Baru, Kecamatan Rumbia justru menjadi ejekan dari masyarakat setempat,”.
Pasalnya, dari hasil investigasi dan menurut keterangan narasumber, mengungkapkan jika Proyek Pembangunan jalan Hotmix yang baru saja selesai dalam dua hari tersebut kini sudah terjadi kerontokan, hal itu diduga akibat adanya pengurangan bahan perekat aspal.
“baru selesai dua hari sudah rusak, Aspal mengelupas, mudah rontok, dan tidak kuat menahan beban,” Ungkap sumber.
Sumber juga mengatakan, Proyek jalan Hotmix yang baru selesai tersebut sangat ja uh dari spesifikasi.
“Jalan ini baru dilewati kendaraan roda dua. Saja sudah rusak apa lagi roda empat,” katanya.
Selain itu, Salah satu kesalahan yang sangat patal diduga dilakukan oleh pihak rekanan ialah kurangnya pemadatan untuk dasar jalan Hotmix dan penyiram aspal yang kurang. Sehingga berdampak pada buruknya hasil pekerjaan.
Selain itu menurut Nara sumber juga mengungkapan, alat berat yang digunakan pada pekerja tersebut juga tidak sesuai, akhirnya pekerjaan tersebut menjadi setengah matang.
“Pengerjaan jalan hotmix cuma mengandalkan satu alat berat. Yang mestinya menggunakan tiga alat berat dengan spesifikasi masing-masing,” jelasnya.
Menurut pengakuan masyarakat setempat, proyek tersebut memang tidak dipasang papan nama, masyarakat tidak tahu siapa pemilik dan yang mengerjakan jalan tersebut.
Sampai berita ini di publikasikan, Pihak Dinas Terkait belom bisa di konfirmasi. (Tim)