Bandar Lampung,TintaInformasi.com–Sudah tiga kali Mustasyar PWNU Lampung Alzier Dianis Thabranie jitu memprediksi geliat politik di Bumi Ruwa Jurai. Pertama, memprediksi Ketua Umum PBNU Yahya Staquf, lalu Ketua DPD Partai Demokrat Edy Irawan dan terakhir hari ini, Ketua DPD Partai Gerindra Rahmat Mirza Djausal.
Publik pun bertanya, apa rahasia di balik itu semua? Kepada media ini Alzier membuka rahasianya. Pertama, lahir dari darah politik, Alzier mewarisi gen politik dari sang ayah Thabranie Daud. Ayahnya adalah mantan Ketua PWNU Lampung dan Walikota Bandarlampung. Sejak di dalam kandungan, darah politik mengalir deras ke dirinya.
Kedua, Alzier punya pengalaman panjang berpolitik. Sukses menjadi kontraktor di usia muda, Alzier terjun ke politik dengan kekuatan finansial yang mumpuni. Insting politik berpadu dengan kedahsyatan finansial politik. “Saya umur 28 tahun Alhamdulillah saya sudah mapan finansial ,” kata Alzier saat podcast di Angga The Potters, (6/3/2022).
Ketiga, timbunan pengalaman masa lalu itulah yang kemudian Alzier asah menjadi intuisi politik. Mereka yang pernah dekat dengannya, pasti tahu bagaimana dia menerima “wahyu” politik. Segala keputusan politik saat dia menjadi Ketua Golkar Lampung tiga periode, selalu lahir di saat seperti malam akhir. Mereka yang meminta fatwa politiknya selalu begadang hingga subuh di ARH.
Keempat, kekuatan sedekah. Jika insting politik didapat dari sang ayah, jiwa dermawan Alzier turun dari sang ibu bernama Nur Almah Binti Basyaruddin Dalil. Mereka yang pernah berhubungan dengan Alzier pasti tahu soal ini. Gaya nyawernya merupakan kekuatan terdahsyatnya. Alhasil, semua orang berlomba-lomba ingin memberikan informasi A1 kepadanya. “Intel dan kuping Alzier itu ada dimana-mana,” kata banyak orang.
Terakhir, sisi spiritualnya yang mendalam. Meski dia yakin dengan kalkulasi politik, tetapi sebagai manusia biasa, Alzier tetap bersandar pada Tuhan. Jalur sholat istikharah dipilihnya untuk memantapkan pilihan dan prediksi politiknya.
Di usia senjanya, Alzier makin matang. Dia ingin menempatkan diri pada maqom politik yang lebih tinggi. Terus berfikir dan berbuat untuk kemajuan Lampung. Bukti rasa cintanya pada daerah ini. Itulah Alzier, Sang Putra Fajar dari Waylima Pesawaran. (Red)