LampungLampung Selatan

Persoalan Jual Beli Beras Berlarut Larut, Hipni – Heri Saling Tuding

226
×

Persoalan Jual Beli Beras Berlarut Larut, Hipni – Heri Saling Tuding

Sebarkan artikel ini

TintaInformasi.com,LampungSelatan— Persoalan hutang piutang jual beli beras antara Hipni, SE pengusaha asal Palas, Lampung Selatan dengan Heri Johan warga Ujung Gunung Ilir Menggala Tulang Bawang, masih berlarut larut.

Diketahui, beberapa waktu lalu, Heri Johan, Komisaris PT. Harapan Jaya Madani membeli beras senilai Rp 731 juta untuk bantuan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Hipni. Dalam transaksi pembelian beras tersebut, kedua belah pihak (Heri Johan pihak pertama dan Hipni, SE pihak kedua) telah sepakat membuat surat perjanjian tentang sistim/cara pembayaran, yakni dicicil tiga kali pembayaran.

Scroll Untuk Baca Artikel
Tour Travel
ADVERTISEMENT

Pembayaran pertama, akan dilakukan oleh Heri Johan pada tanggal 03 Maret 2022 sebesar Rp. 150.000.000. Pembayaran tahap kedua pada tanggal 4-5 Maret 2022 sebesar Rp. 150.000.000. Dan pembayaran tahap ketiga atau terakhir pada tanggal 14 Maret 2022 sebesar Rp. 431.000.000. Namun sayangnya, hingga saat ini tidak satupun dari perjanjian pembayaran beras tersebut ditepati oleh Heri Johan.

Lantaran belum pernah melakukan pembayaran, maka Hipni, melakukan upaya penagihan ke rumah Heri Johan di Menggala, akan tetapi yang bersangkutan tidak pernah bisa ditemui.

Sementara, Yusup Komisaris PT. Jabung Madani selaku kakak kandung Heri Johan mengaku bahwa dirinya yang bertanggung jawab untuk menyelaikan pembayaran pembelian beras tersebut, saat dikonfirmasi melalui saluran WhatsApp mengatakan bahwa pembayaran beras tersebut kepada Hipni, SE telah lunas.

“Ya pembayaran masalah beras kepada Hipni sudah beres, uang sudah dikasihin semua dan hutang piutang sudah lunas,” jelas Yusup.

Dilain pihak, Hipni, SE saat dikonfirmasikan melalui saluran WhatsApp justru menyanggah kalau sudah ada pembayaran dari pihak keluarga Heri Johan.

“Kamu nanya ke siapa itu, kalau sudah ngasih uang, orang uangnya nggak ada, saya pusing kalau muter-muter seperti ini, kalau merasa sudah lunas bawa sini kwitansinya, nanti saya tanda-tangani,” pungkas Hipni. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *