TintaInformasi.com, Lampung Selatan–PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, nampaknya tidak memiliki visi untuk menyelesaikan kelebihan bayar oleh sejumlah pengguna jasa penyeberangan Pelabuhan Bakau Bandar Jaya (BBJ) pada saat puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 2022 lalu.
Hal ini terungkap setelah sebelumnya, melalui aplikasi perpesanan WhatsApp sempat menghubungi General Manager ASDP Indonesia Cabang Utama Bakauheni, Suharto menyebutkan agar menemui Manajer Usaha, Heru Purwanto di kantor.
“Kita sebelum pelaksanaan teknis di lapangan telah berkoordinasi dengan pihak terkait. Bahwa telah sepakat mitra angkutan tetap kita yang kelola,” ujar Heru Purwanto, tanpa menjelaskan solusi apa yang akan diambil dengan adanya kelebihan pembayaran tiket tersebut, sekalipun mitra langganan, Kamis 12 Mei 2022.
Ditambahkan oleh orang nomor 2 di Pelabuhan Bakauheni itu, bahwa saat lebaran fokus utama ASDP Bakauheni turut mensukseskan arus mudik dan pulang.
“Semua sudah kita koordinasikan dengan stakeholder. Kita ndak cari untung. Semua agar lancar,” imbuhnya.
Dimana diketahui, sebagai salah satu upaya mengurangi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni pada saat puncak arus pulang, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi menyiapkan 2 pelabuhan alternatif. Selain Pelabuhan Panjang, dengan kapasitas muatan dalam sehari dapat mengangkut 800 unit kendaraan roda empat dan juga terdapat 4 unit kapal yang siap beroperasi, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya dipersiapkan untuk antisipasi penyeberangan kendaraan barang.
Namun saat dalam pengalihan kendaraan angkutan barang ke Pelabuhan BBJ pada awal Mei lalu, PT ASDP melalui aplikasi penjualan tiket Frizzy masih mengakomodir penjualan tiket untuk penyeberangan di Pelabuhan BBJ itu.
Masalah kemudian tiba saat terungkap ada selisih harga tiket untuk kedua pelabuhan. Dengan penjelasan secara umum, Pelabuhan BBJ lebih murah dengan harga selisih paling besar Rp161 ribu dibandingkan Pelabuhan Bakauheni.
Berikut rincian masing-masing harga tiket untuk tiap golongan kendaraan :
Pelabuhan BBJ Golongan IVB Rp375.000,-Pelabuhan ASDP Bakauheni Golongan IVB Rp388.000,-
Pelabuhan BBJ Golongan VB Rp675.000, -Pelabuhan ASDP Bakauheni Golongan VB Rp724.000,-
Pelabuhan BBJ Golongan VIB Rp1.025.000,-Pelabuhan ASDP Bakauheni Golongan VIB Rp1.113.000,-
Pelabuhan BBJ Golongan VII Rp1.515.000,-Pelabuhan ASDP Bakauheni Golongan VII Rp1.615.000,-
Pelabuhan BBJ Golongan VIII Rp3.250.000,-Pelabuhan ASDP Bakauheni Golongan VIII Rp3.361.000,-
Sebelumnya, Kepala Pelabuhan BBJ (Bakau Bandar Jaya) Muara Piluk, Tatang Rohadi kepada wartawan, membenarkan jika BBJ dalam pengalihan khusus kendaraan barang saat puncak arus pulang lebaran tempo hari merupakan diperbantukannya BBJ untuk mem-backup pelabuhan Bakauheni yang dikelola ASDP.
“BBJ berkomitmen untuk selalu membantu pemerintah, apa pun bentuknya. Seperti arus pulang lebaran kemarin, sudah kewajiban kami membantu ASDP dalam mengurangi kemacetan,” ujar Tatang, Selasa 10 Mei 2022.
Mengenai dugaan mark-up harga tiket karena ada selisih harga antara kedua pelabuhan. Dikatakan Tatang, kemungkinan hanya masalah perbedaan biaya administrasi dalam sistem penjualan tiket saja.
“Kalau tekhnisnya saya juga kurang paham. Tapi kemungkinan masalahnya ada di administrasi di sistem penjualan tiket. Karena kan ASDP dalam penjualan tiket sudah menggunakan sistem online. Sedangkan kita (BBJ) masih manualmanual,” tukas Tatang.
Lebih lanjut diungkapkan Tatang, mengapa hingga saat ini pihak BBJ belum melakukan klaim pembayaran ke pihak ASDP hanya masalah tekhnis. Karena, terus Tatang, sejumlah karyawan bagian administrasi di BBJ masih libur lebaran dan belum masuk kerja.
“Kalau soal klaim pembayaran ke ASDP, secepatnya kita ajukan. Untuk sementara ini belum kita klaim, karena pegawai kita di admin masih libur,” imbuhnya.(Red)