TintaInformasi.com, Lampung Selatan – Acara Indonesia Milenial Festival (IMTF) dan Gebyar Lampung Selatan yang telah dilaksanakan di Swissbell Hotel Bandar Lampung selama tiga hari sejak tanggal 28 – 30 Juni 2022 membuat tenaga didik (Tendik) mulai dari PAUD hingga SMP serta Pamong Desa di Lampung Selatan ‘Mengeluh’.
Selain itu, Acara IMTF yang sejatinya adalah program Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan (Namun tidak diakui oleh Plt. Kadisdik Asep Jamhur) terkesan digelar tidak terkonsep. Sehingga inti dan nilai dari kegiatan yang menghabiskan dana Milyaran yang dibiayai oleh Tendik dan Pamong Desa se Lampung Selatan, terkesan Mubajir.
Betapa tidak, acara IMTF yang menggunakan Dana BOS dan DD itu terkesan tidak terkonsep oleh pihak promotor. Acara yang sebelumnya akan digelar di Novotel Hotel Bandar Lampung ternyata pindah Gelar di Swissbell Hotel.
Begitu juga dengan Peserta Pamong Desa, yang dijadwalkan mengikuti Acara IMTF selama tiga hari ternyata hanya dilaksanakan satu malam.
Selain itu, peserta dari Pamong Desa yang di jadwalkan tiga orang yang mengikuti Acara IMTF secara langsung ternyata hanya di ikuti oleh Kepala Desa beserta istri (Ketua PKK Desa). Padahal, setiap desa mengeluarkan biaya Rp. 3.600.000 untuk membayar 36 tiket IMTF dengan cara uangnya menghutang kepada pemberi dana talangan.
“Acara hanya satu hari, di mulai siang pada selasa 28 Juli kemarin dan selesai malam hari, langsung pulang, ” Jelas salah satu Kepala Desa di Kabupaten setempat, Sabtu 2/7/2022.
“Ya begitu itu lah acaranya, ada tari tarian, Peresmian Gerakan Swasembada Sekolah, pengarahan masalah stunting dan Talkshow tentang sejarah perjalanan hidup Bapak Bupati Nanang Ermanto, ” Imbuhnya.
Acara yang menurut Dinas PMD Lampung Selatan bisa menggunakan anggaran Dana Desa (DD) bagi Desa untuk membeli Tiket IMTF sejatinya membuat Kepala Desa Kalang kabut cari hutangan.
“Kan di APBDes 2022 tidak ada anggaran untuk kegiatan itu. Ya kami terpaksa cari hutangan (dana talangan) untuk beli Tiket. Katanya sih nanti dimasukkan pada APBDes Perubahan. Tapi yang jelas saat ini kami jadi punya hutang Mas, “Bebernya.
Lain hal nya bagi tendik Sekolah Dasar (SD) sebagai peserta acara IMTF yang mengikuti secara Zoom Meeting disinyalir terkesan mubajir dengan pembelian tiket Rp. 150 ribu untuk satu tenaga didik.
“Inikan masa libur Sekolah, guru sebagai peserta IMTF mengikuti acara zoom itu meeting dari rumah mereka, ya jadi tidak terkontrol lah Mas, mereka mengikuti atau tidak, ” Tegas salah satu Kepala sekolah.
“Kalau untuk pembelian Tiket IMTF, ya awalnya kami di kumpulkan di korwil, diberi pengarahan agar mengikuti acara itu dengan cara pembelian tiket. Katanya bisa menggunakan Dana BOS. Kalau dipaksa atau tidak dan diarahkan atau tidak, tinggal nilai sendiri aja lah Mas, ” Pungkasnya. (Fir)