LampungMasyarakatPemerintahanPesawaran

Bantuan Bangunan Fisik SMP Gotong Royong Dinilai Banyak Kekurangan, Pengadaan Sarana Prasarana Ruang Juga Diduga Sarat Penyimpangan

139

TINTAINFORMASI.COM, PESAWARAN — Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Tahun Anggaran 2021 lalu, telah mengalokasikan bantuan pembangunan fisik ruangan yang terbagi menjadi 3 Paket Pekerjaan berikut pengadaan Sarana dan Prasarana ruangan kepada SMP Gotong Royong.

Paket Pekerjaan tersebut diatas terdiri dari paket pertama Pembangunan Ruang Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berikut Sarana dan Prasarana Ruangan dengan nilai anggaran sebesar Rp.522.658.650 yang dilaksanakan oleh Rekanan CV. Bayu Brothers, paket kedua Pembangunan Ruang Tata Usaha berikut Sarana dan Prasarana Ruangan dengan nilai anggaran sebesar Rp.478.873.150 yang dilaksanakan oleh Rekanan CV. Matahari & Bintang, paket ketiga Pembangunan Ruang UKS berit Sarana dan Prasarana Ruangan dengan anggaran sebesar Rp.222.924.150 yang dilaksanakan oleh Rekanan CV. Bayu Brothers.

Saat waratawan media ini melakukan investigasi, terlihat ada beberapa titik keretakan pada dinding bangunan dan juga terlihat pasangan keramik lantai banyak yang terangkat atau terlepas.

Penjaga Sekolah, Tuti dalam konfirmasinya mengeluhkan bahwa untuk menuju Ruang Laboratorium mereka harus naik dulu, karena oleh Rekanan tidak dibuatkan tangga menuju ruangan tersebut, demikian juga yang dikeluhkan oleh Guru-guru yang akan menggunakan ruang tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMP Gotong Royong, Ani saat dikonfirmasi juga mengucapkan keluhan yang sama. “Pembangunan itu dilaksanakan oleh pihak Rekanan (Pemborong) dan pihak Sekolah tidak dilibatkan sama sekali, “ ucap Ani, Senin (3/10/2022).

Lebih lanjut Ani menguraikan, “ Pengadaan Sarana dan Prasarana Ruangan UKS yang ada cuma Matras, sementara Meja dan Kursi yang ada diruangan itu memang sudah ada dari sebelumnya, untuk Ruangan Laboratorium hanya beberapa Kursi dan Meja saja yang disediakan dan itupun kurang dari kebutuhan, sementara Ruang Tata Usaha memang dilengkapi 1 (satu) set Sofa, 4 (empat) Lemari Besi dan Lemari Kayu,” papar Ani.

Ani juga mengeluhkan bahwa dalam ruangan tersebut suasana terasa panas karena atap yang dipasang oleh Rekanan tidak disertai penahan panas. Untuk menuju Ruang Laboratorium juga oleh Rekanan tidak dilengkapi tangga, namun mereka keberatan karena mereka melaksanakan pembangunan sesuai gambar katanya. “ Kalau mau ke ruangan itu kami mesti melompat sambil mengangkat Rok,” ujar Ani.

“Ya, nanti kalau kami ada uang, akan kami bangun sendiri tangganya dan tangga satu-satunya yang ada itu dibangun oleh pihak sekolah dengan dibantu oleh para siswa,” pungkas Ani. (Red)

Exit mobile version