Kota MetroLampung

Toko Tani Indonesia (TTI) Kota Metro Diduga Lakukan Program Fiktif

49
×

Toko Tani Indonesia (TTI) Kota Metro Diduga Lakukan Program Fiktif

Sebarkan artikel ini
Seedbacklink
TINTAINFORMASI.COM, METRO – Pekerjaan Toko Tani Indonesia (TTI) Kota Metro diduga banyak kejanggalan sistem pekerjaanya. Dari hasil pantaun sejumlah awak Media dilapangan, termasuk tinta informasi.com. Hermoni salah satu pimpinan redaksi media online di Kota Metro mengungkapkan, pekerjaan Toko Tani Indonesia (TTI) tersebut terbilang asal-asalan sistemnya. Pasalnya kegiatan tersebut tidak ada pertanggung jawabanya, padahal pekerjaan tersebut sudah ada sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2019. Dan kegiatan itu juga tidak ada programnya seperti perkerjaan piktif. “Perkerjaan TTI ini tidak ada programnya, padahal sistem pengajuanya melibatkan kelompok tani yang ada di metro. Dan setelah berhasil pengajuan terebut turun ke kelompok tani tidak sesui harapan ketua kelompok,ini kegiatan yang terbilang cukup aneh,”ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, pengajuan dari masing-masing kelompok tani sebesar 160 sampai dengan 180 juta perkelompok, sementara untuk di kota metro ada sekitar empat kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut. “Yang anehnya lagi, kok yang turun dananya hanya sekitar 60 juta perkelompokyang di terima langsung oleh ketua-ketua kelompok tani. Sementara sisa dari dana di berikan berbentuk alat mesin pengggiling padi yang hingga saat ini tidak beroprasi,ini namanya pekerjaan yang sangat mubajir. Apalagi perkerjaan ini memakai anggaran APBN, tetapi sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Pertanian Kota Metro,” jelas. Saat dihubungi melalui WhatsApp Kadis pertanian Hery Wiratno, SP mengatakan, hak media untuk menulis sepanjang narasumber dan data yang jelas, apa lagi Pers bagian dari pilar demokrasi kan. Tulisnya melalui WhatsApp. (Dd)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Thanks!