LampungMesuji

Dugaan Mark’up Pembangunan SMK Hidayatullah Kacabdin Akan Segera Panggil Oknum Kepsek

22

TINTAINFORMASI.COM, MESUJI – Menanggapi adanya dugaan mar up pembangunan sekolah senilai 1,5 miliar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hidayatul Muftadin Kabupaten Mesuji, kacabdin 5 dinas pendidikan provinsi Lampung akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.

“Saya akan konfirmasi dulu mas kepada kepala sekolah yang bersangkutan, seperti apa penjelasannya, nanti baru kita bisa memberikan statmennya mas,” ucap kacabdin dinas pendidikan provinsi Lampung Joko kepada media melalui sambungan teleponnya, Selasa, 13/12/2022.

Tambah Joko, “Saya juga kan belum ketemu kepala sekolahnya, dan belum melihat juga benar apa tidaknya dengan hal tersebut di lapangan, artinya saya belum bisa memberikan komentar apa-apa, nanti saya akan panggil kepala sekolahnya dulu, secepatnya akan saya kabarin mas.” singkat Joko.

demi memajukan dunia pendidikan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah memberikan bantuan dana alokasi khusus (DAK) yang bertujuan untuk meningkatkan mutu sarana prasarana untuk dunia pendidikan yang lebih maju dan lebih baik lagi.

Aneh nya amanah yang di berikan pemerintah kesekolah sepertinya tidak di jalan kan dengan sebaiknya, seperti pengerjaan pembangunan ruang kelas baru dan ruang praktek siswa yang di kerjakan secara swakelola dengan anggaran 1,5 milyar , di duga menjadi ajang korupsi , untuk menambah kekayaan oknum yang tidak bertangung jawab, tanpa memikirkan mutu kualitas bangunan yang di kerjakan sesuai dengan juknis dan juklaknya.

Betapa tidak, hasil pantauan media saat berkunjung di sekolah SMK hidayatul muftadin ,Kamis 8 Desember 2022 ,pembangunan ruang kelas dan ruang praktik siswa sudah 100% selesai, dan sedang mengisi perlengkapan mebler , berupa meja, kursi, lemari dan papan tulis, tetapi sangat di sayang kan, pengadaan mebler di duga menjadi ajang korupsi oleh oknum kepsek, hasil investigasi di lokasi, diduga kayu yang di gunakan untuk mebler, menggunakan kayu kelas 3 dan 4, yang seharusnya menurut juknis dan juklaknya menggunakan kayu kelas 1 dan 2, lebih parah nya lagi sebagian kayu sudah rusak dan rapuh.

kepala sekolah SMK hidayatul muftadin Joni dan ketua panitia p2s, saat di konfirmasi di lokasi sekolah, tidak bisa mengasih tanggapan, alias bungkam, mereka hanya diam dan lalu pergi meninggal kan wartawan begitu saja.

Di minta kepada Kapala dinas pendidikan provinsi lampung untuk melakukan croscek ke lokasi pembagunan tersebut, karna ini udah jelas ada dugaan penyimpangan anggaran yang tidak sesuai dengan sepek. (Red)

Exit mobile version