Bandar LampungDPRDLampungPemerintahan

DPRD Kota Bandar Lampung Komisi III, Minta Instansi Terkait Bertindak Sikapi Limbah McD

140

TINTAINFORMASI.COM, BANDARLAMPUNG – Keluhan warga terkait pencemaran limbah air bawah tanah yang diduga berasal dari Restoran makanan cepat saji McDonald’s (McD) di Jalan Diponegoro, Kelurahan Gulak-galik Telukbetung, membuat DPRD Kota Bandarlampung meminta agar pihak McD segera merespon keluhan tersebut.

Melalui Dedi Yuginta, Ketua Komisi lll DPRD Kota Bandar Lampung, Senin (06/03/2023), meminta juga agar instansi yang terkait, melakukan uji kelayakan.

“Pihak McD harus merespon keluhan warga, jangan sampai menimbulkan gejolak, dan kita minta DLH mengecek soal dugaan pencemaran air itu apakah benar atau tidak,” ujar Dedi Yuginta.

Politisi PDI-P ini menduga adanya pencemaran limbah air bawah tanah yang menimbulkan keresahan di warga, bisa saja karena pihak restoran McD tidak menjalankan remomendasi terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dengan melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL&UPL) yang harus disusun oleh pelaku usaha.

“Kalau benar mereka tidak menjalankan rekom UKL UPL seperti pembuatan instalasi penanggulangan air limbah (IPAL) artinya bisa kena sanksi,” ujar Dedi.

Sebelumnya warga di kawasan Restoran makanan cepat saji McDonald’s (McD) di Jalan Diponegoro, Kelurahan Gulak-galik Telukbetung Utara mengeluh.

Mereka mengaku air tanah mereka terkena limbah diduga berasal dari Restoran makanan cepat saji McDonald’s (McD) yang berada di Jalan Diponegoro, Kelurahan Gulak- galik TbU.

Menurut salahsatu warga sebelum restoran makanan cepat saji McDonald’s (McD) di Jalan Diponegoro beroperasinya pada September 2022 air bawah tanah warga aman-aman saja.

Namun kini air bawah tanah mereka mejadi tercemar dan menimbulkan bau yang diduga berasal dari limbah McD, dan kini warga pun takut mengkonsumsi airnya.

“Sebelum ada restoran MCD di sini kami aman – aman. Tapi setelah ada MCD kami dirugikan karena ada limbah yang mencemari air bawah tanah,” ujar salahsatu warga

Dia juga menambahkan, selain bau air tersebut juga berwarna abu-abu. “Kami sangat dirugikan sekali dan minta pemerintah bertindak, kita tidak melarang restoran itu ada, tapi jangan sampai merugikan masyarakat,” tegasnya.

Dia juga menjelaskan, pihak McD mengaku sudah melakukan tes terhadap air namun hingga kini warga tidak tahu hasil uji lab tersebut

Sementara Abilah Ketua lingkungan setempat mengatakan terkait masalah sumur bawah tanah warga yang diduga tercemar pihaknya sudah menyampaikan ke pihak McD.

“Sudah kita sampaikan ke pihak McD, dan memang ada pertemuan warga dan pihak MCD terkait masalah ini. Tapi pihak McD belum bisa memutuskan soal limbah itu kepada warga saya,” tegasnya. (*)

Exit mobile version