TINTAINFORMASI.COM, BANDAR LAMPUNG – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (EBI) yang terdiri dari empat Program Studi yaitu Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Akuntansi Syariah, dan Manajemen Syariah menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan Gedung Dekanat Fakultas EBI, Jumat 19 Mei 2023.
Aksi itu dilakukan karena bobroknya tatakelola dan Kebijakan Fakuktas EBI. Agung Saputra selaku Koordinator Lapangan (Korlap) mengatakan bahwa aksi itu sebagai bentuk kesadaran dan kekecewaan mahasiswa Fakuktas EBI terkait minimnya sarana dan prasarana yang diterima.
“Aksi yang kami lakukan hari ini terkait kejanggalan-kejanggalan yang terjadi, salah satu masalah terbesarnya terkait fasilitas di Fakultas Ekonomi dan bisnis Islam yang tidak memadai. Padahal, Uang Kuliah Tunggal (UKT) mencapai Rp.5,3 juta, tetapi mengapa tidak ada yang dianggarkan untuk fasilitas? Kemana anggaran perawatan itu? “ujar Agung.
Bahkan, lanjut Agung. Selain sarana prasarana minim dan kurang memadai seperti adanya kursi yang tidak layak pakai, pendingin ruangan (AC) kelas yang tidak berfungsi dengan baik bahkan ada yang dicabut dan diganti dengan kipas angin, lcd proyektor terbatas dan ada yang tidak berfungsi, lahan parkir terbatas dan kamar mandi yang usang penuh sarang laba-laba, kran serta air kadang tidak ada dan kotor serta penggunaan kamar mandi antar mahasiswa dan mahasiswi campur jadi satu alias tidak ada pembatas.
Adanya dugaan Pungutan Liar berupa oknum dosen mewajibkan mahasiswa/i untuk membeli buku dengan dalih mendapatkan nilai yang baik dan diringankan dari tugas. “Terkait kebijakan birokrasi kampus terkesan selama ini kami nilai hanya sekedar kepentingan eksistensi Fakultas saja, faktanya fasilitas saja minim bahkan kalau di ruangan seperti gedung C Fakuktas EBI panas bagaikan neraka,” ungakpnya.
Ditambah lagi beberapa oknum dosen sering tidak menghadiri perkuliahan dan tidak sesuai dengan sistem pengajaran yang ditetapkan akademik seperti datang mengajar tidak tepat waktu dari jadwal perkuliahan dan adanya pemaksaan kepada mahasiwa untuk membuka rekening CIMB Niaga Syariah apabila tidak membuat mahasiswa dilarang mengikuti perkuliahan.
“Sehingga kami patut mempertanyakan kebijakan birokrasi dalam hal pengawasan dan tertib aturan dan hal itu tadi sudah kami sampaikan saat diterima oleh pihak perwakilan Dekanat Fakuktas. Dengan harapan, apa yang menjadi tuntutan kami agar segera terealisasi dan perwakilan Dekanat menanggapinya dengan mengatakan akan mengkaji lagi terlebih dahulu tuntutan kami serta akan segera mungkin memenuhinya,”tuturnya.
Salah satu peserta aksi, Cindia Adelia Putri mahasiswa FEBI berharap agar apa yang disuarakan hari ini dapat ditindak secara cepat. “Saya berharap setelah demo ini, para birokrasi langsung menindaklanjuti dengan secepatnya. Tidak ditunda-tunda dan semoga aspirasi kami dihargai,”harapnya. (Red)