BerandaLampungLampung BaratDugaan Tindakan Provokasi Dalam Acara Pengkaderan NU Berujung Laporan Polisi, Akhirnya Parosil Keliling ke Muhammadiyah, PKS dan PAN Untuk Minta Maaf
Dugaan Tindakan Provokasi Dalam Acara Pengkaderan NU Berujung Laporan Polisi, Akhirnya Parosil Keliling ke Muhammadiyah, PKS dan PAN Untuk Minta Maaf
Sebarkan artikel ini
TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG BARAT — Bocor ngisi materi agar kader NU tidak bergabung ke PKS dan PKB, Parosil Mabsus akhirnya minta maaf. Walau, dia sempat cari kambing hitam, ketika dilaporkan, dia akhirnya keliling ke Muhammadiyah dan rencana ke PKS dan PAN.
Muhtasyar dan Ketua DPC PDIP Lambar ini langsung meminta maaf ketika viral video dan berita saat dirinya menjadi pemateri agar para kader NU tak bergabung ke PKS dan PKB. Dia menyuntik pemikiran tersebut pada pendidikan dasar kader NU di MTS Al-Hikmah, Suoh, Lambar, Minggu (6/8/2023).
Walau sudah minta maaf usai Rakerda IV PDIP Lampung di Hotel Sheraton, Kota Bandarlampung, Kamis (10/8/2023), Mantan Bupati Lambar ini sempat dilansir mempertanyakan bocornya ucapannya. “Pasti ada yang ingin menghancurkan saya,” katanya, Jumat (11/8/2023).
Awak media sudah berusaha konfirmasi via whatsapp, Kamis (10/8/2023), namun tak pernah ditanggapi. Saat jadi kepala daerah juga, dia selalu mengabaikan konfirmasi wartawan yang kini ada di media ini.
Setelah pernyataannya dilaporkan DPD IMM Lampung ke Polda Lampung, Senin (14/8/2023), Parosil datang silaturahmi dan minta maaf atas kekeliruannya kepada keluarga Muhammadiah di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Kota Bandarlampung, Selasa (15/8/2023).
Rencana, Rabu (16/8/2023), Parosil akan melakukan hal yang sama mendatangi PAN dan PKB. “Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekurangan dan kelemahan, saya menyampaikan permohonan maaf, sekaligus meluruskan,” ujarnya.
Dia mengaku malu atas merebaknya pemberitaan ini. Padahal, katanya, saat masih di pemerintahan, paling pantang membedakan kelompok. Pada pertemuan tersebut, Muhammadiah memberikan buku ‘Moderasi Beragama Sudut Pandang Orang Muhammadiyah’ kepada Parosil.