Bandar LampungLampung

Lagi, Walimurid Keluhkan SMKN 2 Bandar Lampung Tarik Sumbangan Uang Pembangunan Gedung Setiap Siswa Rp. 8 Juta Diluar Uang SPP

367

TINTAINFORMASI.COM, BANDAR LAMPUNG — Dalih guna pembangunan gedung, Wali Murid SMKN 2 Bandarlampung dibuat menjerit oleh pihak sekolah SMKN 2 Bandarlampung, banyaknya sumbangan yang diduga menjadi ajang pungutan liar (Pungli) menjadi hal yang biasa dilakukan pihak sekolah SMKN 2 Bandarlampung, pasalnya sumbangan tersebut sangat fantastis mencapai 8juta setahun.Senin (9/10/2023).

Warti salah satu Walimurid, ia sangat mengeluhkan banyaknya pengeluaraan yang membuat dirinya tersiksa, pasalnya sumbangan yang diminta pihak sekolah cukup Fantastis.

“Anak saya dikenakan biaya pembangunan gedung sebesar Rp8 Juta Rupiah selama satu tahun ajaran, belum lagi harus membayar SPP perbulan cukup berat mas untuk saya,” ungkap salah satu wali murid Warti.

Ketika ditanyai apakah sebelum nya pungutan tersebut dimusyawarahkan terlebih dahulu, Warti berkata bahwa tidak ada pemberitahuan maupun musyawarah bersama wali murid.

“Kami sebagai wali murid tidak dilibatkan mas untuk permasalahan pungutan tersebut,” imbuh warti.

Ditanyai lebih lanjut bagaimana proses pembayaran tersebut, warti mengatakan bahwa pembayaran boleh dicicil mas, namun ada ancaman bahwa jika tidak mencicil anak saya tidak bisa ikut ulangan.

Boleh dicicil mas, namun ada ancaman bahwa jika tidak membayar maka tidak bisa ikut ulangan,” tandasnya.

Sebelumnya pada bulan Juli 2023 diberitakan bahwa SMKN 2 menolak bahwa telah melakukan pungutan liar sebesar Rp8 juta untuk pembayaran daftar ulang, namun ketika ada wali murid yang sudah membayar pungutan berkedok sumbangan tersebut kepala SMKN 2 Bandar Lampung melalui humas serta tangan kanan kepala SMKN 2 Yadi mengatakan bahwa, adanya pungutan tersebut dalam bentuk sumbangan, namun mengarahkan untuk berkompromi saja, Senin (9/10/2023).

“Sumbangan tersebut atas dasar kesepakatan bersama wali murid, udah baik baik saja tidak usah aneh-aneh,” kata Yadi bernada layaknya ancaman.

Disinggung mengenai ada ancaman bahwa jika tidak membayar maka tidak bisa ikut ulangan, Yadi tidak membenarkan ancaman tersebut.

“Tidak ada ancaman seperti itu, namun jika memang tidak mampu langsung komunikasikan kepada pihak sekolah agar dapat dibantu,” ungkapnya.

Ketika ditanyai lebih lanjut mengenai uang sumbangan tersebut digunakan untuk apa, Yadi tidak menjawab malah mengalihkan kearah lain.

“Iya intinya semua sumbangan tersebut dilakukan berdasarkan data, kemarin ada juga ijasah murid yang masih ada tunggakan namun tetap kami berikan,” tandasnya.

Dilansir dari situs SIRUP LKPP Provinsi Lampung bahwa, dana anggaran untuk pendidikan tahun 2023 sebesar 276 milyar rupiah, lantas dana sebesar ini digunakan untuk apa, jika pembangunan gedung masih meminta sumbangan masyarakat. (*)

error: Content protected !!
Exit mobile version