Scroll untuk baca artikel
LampungLampung Tengah

Selain Tidak Bayarkan Gaji, Kepsek SDN 3 Bumi Aji Juga Gelapkan Dana Komite, Guru dan Komite Desak Agar Oknum Kepsek Segera Dicopot

60
×

Selain Tidak Bayarkan Gaji, Kepsek SDN 3 Bumi Aji Juga Gelapkan Dana Komite, Guru dan Komite Desak Agar Oknum Kepsek Segera Dicopot

Sebarkan artikel ini

TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG TENGAH — Pada pemberitaan sebelumnya , para Guru Honor dan Penjaga Sekolah SDN 3 Bumi Aji Kecamatan Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah mengeluhkan bahwa mereka berbulan-bulan belum menerima gaji dari Kepala Sekolah setempat dan setiap kali dipertanyakan yang bersangkutan selain mengelak dengan berbagai alasan bahkan terkadang menghindar.

Sepertinya keluhan yang disampaikan oleh para Guru Honor dan Penjaga Sekolah SDN 3 Bumi Aji selama ini belum mendapatkan respon positif dari pihak Pemerintah Kabupaten ataupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah, malah justru yang cepat memberikan tanggapan adalah dari Anggota DPRD yang mendesak agar Kepala Sekolah SDN 3 Bumi Aji segera membayarkan dan melunasi tunggakan gaji Guru Honor dan Penjaga Sekolah.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Ketua Komite SDN 3 Bumi Aji, Darul kepada media ini mengatakan bahwa dana komite yang selama ini dihimpun dari berbagai bersumber, telah terkumpul mencapai nominal Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah) yang semustinya dana tersebut akan dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana penunjang pendidikan, namun ternyata dana tersebut habis dipergunakan Kepala Sekolah untuk keperluan sendiri.

“Kami berserta para Guru Honor dan Penjaga Sekolah telah sepakat untuk mengirimkan surat pengaduan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Tengah untuk memfasilitasi agar oknum Kepala Sekolah SDN 3 Bumi Aji tersebut segera melunasi tunggakan gaji yang belum dibayar dan segeera mengembalikan dana komite yang telah dipergunakan secara pribadi tersebut,” pungkas Darul.

Para Guru juga mengherankan mengapa Dinas Pendidikan hingga saat ini belum ada reaksi untuk memfasilitasi terselesaikannya masalah tersebut ataukah memang mungkin ada unsur kesengajaan untuk melakukan pembiaran.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *