Tintainformasi.com, Lampung— Sekian puluh tahun Indonesia merdeka saat ini bangsa kita menganut Ideologi Pancasila dimana umat Islam dan umat lainnya dijaga dalam bingkai persatuan dan yang berketuhanan yang Maha Esa.
Hal ini, membuat umat Islam harus berada dalam realitas dalam kehidupan untuk selalu berusaha dan berjuang sampai takdir illahi berkata lain.
Saat ini dampak yang cukup memprihatinkan adalah turunnya taraf berfikir sebagian kaum muslimin sehingga menyebabkan lemahnya pemahaman mereka terhadap Islam. Diantara kelemahan tersebut adalah kaum Muslimin hari ini terjebak kepada realitas yang rusak dan menjadikan meraka pasrah terhadap realitas dan keadaan tidak mau berusaha lebih untuk mengubah kondisi yang ada, baik ekonomi dan kebudayaan bangsa dan negara indonesia yang kita cintai ini.
Akibat dari sikap pasrah pada realitas sulit untuk mengembangkan yang ide dalam tujuan gagasan ingin mengembalikan umat kepada puncak kejayaan umat Islam .
Saat ini umat Islam sudah terjebak dalam sekularisme , demikian ini bisa muncul karena mereka terjebak dengan realitas rusak dan pasrah terhadap realitas tersebut.
Padahal Islam telah mengajarkan kepada kita untuk tidak pasrah terhadap realitas. Andai saja Rasulullah saw dan para sahabat pasrah terhadap realitas kondisi Mekkah yang juga rusak peradaban masyarakatnya tentu Islam tidak sampai kepada kita. Dalam sebuah hadist rasululullah Saw bersabda
“Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim, no. 49].
Hadist di atas menjelaskan kepada kita bahwa kita tidak boleh pasrah terhadap realitas justru ketika menghadapi realitas yang rusak, maka kita diperintahkan untuk mengubah realitas itu.
Imam Ad Daqaq Rahimahullah menyatakan siapa saja diantara manusia yang diam tidak membela kebenaran, maka dia laksana setan bisu. Hal ini semakin mejelaskan kepada kita, bahwa tidak boleh diam terhadap kemungkaran dalam hal ini diam terhadap realitas yang rusak.
Oleh karena itu sebagai seorang muslim tidak boleh pasrah dengan realitas saat ini, yakni di tengah-tengah kehidupannya.
Umat Islam harus bangkit untuk merubah realitas tersebut dengan berusaha bekerja keras, kerja cerdas dengan selalu berdoa kepada Allah SWT.
Tentunya dengan cara yang telah di contohkan oleh Rasulullah Muhammad saw yang telah berhasil mengubah kondisi Jazirah Arab yang jahiliyah menjadi kondisi yang dipenuhi dengan Islam yang rahmatan Lil Al Amin. (Team)