TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG TIMUR — Masyarakat, khususnya para Siswa yang berdomisili di Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur dalam menjalani aktivitas belajarnya disekolah harus menggunakan satu-satunya transportasi yang ada hanya dengan melintasi Way Bungur menggunakan Perahu kayu.
Sarana transportasi yang penuh dengan resiko ini terpaksa harus mereka jalani karena Pemerintah belum ada rencana untuk membangun jembatan permanen yang menghubungkan antara Desa Way Bungur Kecamatan Way Bungur Lampung Timur dengan Desa Kali Pasir Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.
Masyarakat pengelola jasa penyeberangan memberikan kelonggaran kepada para Siswa yakni dengan menggartiskan atau tidak membebani para siswa dengan ongkos penyeberangan, sementara bagi maasyarakat umum dikenakan biaya penyeberangan dan untuk jasa penyeberangan satu unit motor dikenakan tarif Rp. 10.000,–
Salah seorang Siswa bernama Arif, kepada media ini mengaku setiap hari kalau berangkat dan pulang sekolah menggunakan Perahu kayu untuk menyeberang Sungai, karena belum ada jembatan, namun walau demikian Arif tetap merasa senang sambil menatap masa depan yang jauh lebih cerah.
Hal senada disampaikan Ibu Guru Sekolah Dasar, Astuti yang mengaku merasakan kekhawatiran akan keselamatan jiwanya pada saat menyeberang Sungai Way Bungur, sebab tak jarang dia melihat warga terpeleset dan terjatuh pada saat akan menaiki Perahu, tapi berhubung tidak ada pilihan transportasi lain maka terpaksa harus menggunakan Perahu kayu ini, pungkas Astuti. (Team)