TINTAINFORMASI.COM, SAMPANG — Jalur zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Kabupaten Sampang menimbulkan banyak keluhan dari masyarakat.
Sejumlah orang tua murid mengklaim banyak menemukan siswa yang tidak sesuai aturan zonasi PPDB.
Diantaranya terjadi di salah satu SMA Negeri 1 Sampang yang disebut terdapat siswa memiliki jarak rumah terlalu dekat dengan sekolah.
Jarak yang dimiliki calon siswa salah satu SMA Negeri tersebut yaitu 52 meter dari sekolah, jarak ini diklaim tidak masuk akal, sehingga menimbulkan kecurigaan terjadi manipulasi data jarak rumah siswa.
Sebab, jarak yang diklaim terlampau dekat ini dinilai bisa menggugurkan dan merugikan peserta PPDB lainnya.
Namun anehnya setelah ada komplain dari orang tua siswa terkait jarak 52 meter tersebut, keesokan harinya langsung berubah menjadi 325 Meter, entah siapa yg bermain terkait perubahan jarak tersebut.
Wawan, salah satu orang tua siswa menyampaikan, kalau memang itu terjadi sebaiknya kepala sekolah harus bertindak tegas sesuai aturan, siswa siswi yg diketahui telah memanipulasi data KK, jarak dan lain sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian terhadap peserta didik lainnya.
Lanjut Wawan, selain itu kami juga menemukan ada beberapa siswa yang menarik jarak tidak sesuai dengan tempat tinggal Sesuai KK, lantas kemana tim verivikasi data SMA 1 ??
“Kami menduga ini ada kelalaian dan kongkalikong dari tim verivikasi pihak SMA NEGERI 1 Kabupaten Sampang” dalam waktu dekat kami akan melaksanakan audensi terkait temuan ini, tegas Wawan.
Menanggapi kabar tersebut, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah Sampang, ketika kami konfirmasi terkait adanya kecurigaan terkait manipulasi data, Mas’udi Hadi Wijaya mengatakan, cabang dinas tidak punya akses terkait IT dan server PPDB karena semua sudah melalui sistem Server dari ITS. (Team)