AdvetorialLampung

RSUDAM Lakukan Tindakan Plasma Exchange pada Pasien GBS

185
×

RSUDAM Lakukan Tindakan Plasma Exchange pada Pasien GBS

Sebarkan artikel ini

TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) pada tanggal 5 Juli 2024 melakukan tindakan plasma exchange pada pasien nyonya IAP 33 tahun asal Bandar Lampung.

Tindakan ini dilakukan pada pasien GBS atau gullionber syndrome yang merupakan penyakit ini adalah penyakit akut yang didasari oleh suatu infeksi sehingga memberikan gejala kelemahan dari mulai kaki sampai ke atas.

Scroll Untuk Baca Artikel
IKLAN HUBUNGI KAMI

Menurut Wakil Direktur Pelayanan Penunjang Medis dr. Imam Ghozali mengatakan jika hanya kelemahan pada bagian tubuh pasien saja biasanya hanya akan diberikan terapi suportif melalui pemberian steroid dosis tinggi.

Karena penyakit sifatnya dia akan self healing tapi membutuhkan waktu lama untuk perawatannya.

“Namun untuk yang progresif di mana kelumpuhan itu naik sampai ke atas dan mengancam pasien untuk tidak bernapas biasanya akan diberikan ventilator Dan Kita akan mencuci plasmanya,” ungkap dr. Imam.

 

Pertukaran inilah, disebut dr. Imam yang dilakukan menggunakan alat modaalitas canggih yang dilakukan di rumah sakit dan harus dilakukan di ruang ICU atau ruangan perawatan intensif.

Ini merupakan salah satu pilihan dalam penanganan GBS

“Pertukaran ini dilakukan karena kita menganggap plasma darah yang dia pasien punya mengandung mielin yang dapat merusak saraf oleh sebab itu harus diganti,” katanya.

Untik tindakan yang dilakukan saat ini adalah mencuci plasma dengan dengan melakukan penukaran plasma darah dalam tubuh dengan plasma dari luar atau lasma exchange.

“Tindakan inilah yang baru bisa dilakukan di rumah sakit Abdul muluk di Provinsi Lampung. Karena pergantian plasma darah ini menggunakan mesin dan berbiaya sangat tinggi untuk pasien-pasien kurang mampu kita RSUD am memberikan subsidi untuk tindakan ini sehingga sangat terbatas untuk bisa dilakukan,” lanjutnya.

Namun yang menjadi catatan, tidak bisa seluruh pasien GBS dilakukan tindakan ini. Namun hanya untuk yang sudah sangat mengancam kehidupan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *