TINTAINFORMASI.COM, GUNUNG SUGIH — Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Fraksi Demokrat Toni Sastra Jaya akan memanggil Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Lamteng.
Hal ini terkait, anggaran perawatan ataupun mobilisasi lainnya terhadap kendaraan operasional Forum Kelompok Wanita Tani (FKWT) Kabupaten Lamteng.
Pasalnya, selama kendaraan operasional tersebut dipakai, anggota FKWT selalu memakai dana pribadi baik perawatan maupun mengisi bahan bakar minyak.
Toni Sastra Jaya menjelaskan saat ini anggaran di Lamteng lagi kurang baik. Mungkin hampir daerah Indonesia.
“Kalau bicara anggaran, Lamteng saat ini anggarannya lagi kurang baik. Disebabkan refocusing,” kata Toni sapaan akrabnya, saat ditemui diruang kerjanya di Komisi II DPRD Kabupaten Lamteng, Rabu (17/07/2024).
Untuk anggaran perawatan kendaraan operasional FKWT, kata Toni, Komisi II DPRD Kabupaten akan mempelajari anggaran tersebut. Dimana Dinas DKPTPH Lamteng nantinya akan dilakukan pemanggilan.
“Anggaran tersebut nanti akan kita pelajari dan DKPTPH Lamteng akan kita panggil,” tegasnya.
Masih kata Toni, dengan beredarnya isu ini, ada kesempatan untuk Komisi II mempertanyakan kepada DKPTPH Lamteng terkait anggaran tersebut. Hal ini untuk menjawab pertanyaan yang berkembang dan bisa terjawab.
Sementara itu, Kooordinator Wilayah (Korwil) FKWT bagian timur Rini menyampaikan bahwa kendaraan operasional yang telah ditarik oleh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DKPTPH) Lamteng, tidak memiliki anggaran perawatan maupun biaya mobilisasi selama dipakai FKWT.
“Ya selama ini, kendaraan operasional FKWT tidak pernah dikasih biaya operasional baik biaya perawatan mobil atau mobilisasi lainnya. Ketika ada kegiatan, kami memakai biaya sendiri yang diberikan oleh Sekretaris FKWT Ni Nyoman Srihayati,” kata Rini.
Rini menjelaskan bahwa Sekretaris FKWT Lamteng Ni Nyoman Srihayati yang selalu memberikan biaya untuk kendaraan operasional apabila anggota memakai mobil tersebut di kegiatan organisasi.
“Ya selama ini, gak ada biaya dari DKPTPH Lamteng. Biaya kantong sendiri dari Buk Ni Nyoman Srihayati,” ujarnya.
Karena selalu biaya sendiri, kata Rini, anggota mengeluhkan apabila tidak ada perhatian dari DKPTPH Lamteng ditambah kendaraan operasional ditarik oleh Dinas tersebut. Pasalnya, selama ini FKWT berperan aktif memberikan bimbingan kepada wanita tani demi ketahanan pangan di kabupaten ini.
Senada, diungkapkan Sekretaris FKWT Lamteng Ni Nyoman Srihayati mengungkapkan bahwa selama kendaraan operasional FKWT dipakai sampai ditarik oleh DKPTH Lamteng, dinas tersebut belum pernah memberikan biaya operasional baik perawatan maupun lainnya.
“Jadi kendaraan operasional itu kami biaya sendiri. Mulai dari perawatan hingga ngisi bahan bakar kami sendiri,” ungkapnya.
“Sampai ditarik kendaraan operasional kami, DKPTPH Lamteng belum pernah memberikan biaya operasional apapun. Selalu biaya kantong kami sendiri,” pungkasnya. (*)