LampungWay Kanan

Terkait Pernyataan Tendensius, Badan Kehormatan DPRD Segera Panggil Mazda Yulita, Beberapa Organisasi Wartawan Keluarkan Kecaman

35

TINTAINFORMASI.COM, WAYKANAN — Diberitakan sebelumnya bahwa para Anggota DPRD Way Kanan menggelar acara Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) yang dilaksanakan di Dapil V di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Banjit, acara tersebut dihadiri oleh beberapa Anggota DPRD, diantaranya Mulyadi (Demokrat), l Nyoman Karinu (Golkar) dan Mazda Yulita (Gerindra), Selasa (2/7/2024).

Dalam sesi tanya jawab, Mazda Yulita memberikan pernyataan yang dinilai sangat tendensius yakni dengan menekan para Wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Way Kanan untuk tidak memberitakan pelaksanaan pembangunan proyek ecek-ecek (istilah Mazda Yulita). Dalam artian Mazda Yulita mencoba untuk melakukan penekanan terhadap kebebasan Pers dalam menjalankan fungsi sosial controlnya.

Dengan adanya pemberitaan tersebut diatas, Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Way Kanan berencana melakukan rapat internal guna membahas dugaan tindakan pelecehan profesi wartawan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Mazda Yulita.

“Kami mau rapat internal dulu untuk menjadwalkan pemanggilan ke oknum dewan tersebut (Mazda yulita),” ungkap Ketua BK DPRD Way Kanan, Azis Muslim, sebagaimana dikutip dari Senator.Id, Jumat (5/7/24).

Pada bagian lain, Asis mengaku prihatin dan menyayangkan kelakuan Maszda Yulita.

“Selaku anggota DPRD itu tidak selayaknya berbicara di depan umum tendensius terhadap seorang atau lembaga apalagi dengan awak media yang tentunya ada hak kontrol terhadap penggunaan anggaran APBD Way Kanan,” ucapnya.

Ia menyatakan bahwa sudah sepantasnya setiap legislator menjungjung tinggi etika dan moral.

“Tentunya seorang anggota DPRD itu punya etika dan moral yang baik, kan wakil rakyat,” Imbuhnya.

Ia mengingatkan kepada seluruh wakil rakyat untuk bisa berhati-hati dalam berprilaku.

Terpisah, Sekretaris DPC Pro JurnalisMedia Siber (PJS) Way Kanan Warseno menganggap apa yang dikatkan Mazda Yulita adalah hal serius. Ia menganggap, politisi Gerindra itu sudah mencoreng profesi jurnalis.

“Secara profesi jelas tersinggung dengan perkataan oknum anggota DPRD (Mazda Yulita) itu, karena dia bicara itu pada acara resmi di saat penjaringan aspirasi masyarakat (Jaring Asmara) DPRD Dapil V,” kata Warseno

Untuk itu, Warseno meminta Mazda Yulita untuk segera meminta maaf lewat media kepada seluruh jurnalis, khususnya yang bertugas di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

“Disini kualitas dewan dipertaruhkan, makanya Masda itu harus berani meminta maaf dengan Wartawan lewat media,” ucapnya.

Bahkan, Warseno mengancam akan bergerak bersama para jurnalis di Way Kanan untuk “menggeruduk” DPRD setempat jika Mazda Yulita tidak juga meminta maaf.

“Kalau gak mau minta maaf, kita sudah kompak akan lakukan unjuk rasa ke gedung DPRD Way Kanan, karena kapasitas (Mazda Yulita) saat bicara itu sebagai wakil rakyat yang harusnya bukan itu yang dibahas tapi pembangunan,” kata dia.

Sebelumnya, Para jurnalis di Kabupaten Way Kanan, Lampung berang dengan adanya oknum anggota DPRD Way Kanan yang dianggap melecehkan kinerja wartawan.

Selasa (2/7/24), beberpa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Way Kanan menggelar kegiatan penjaringan aspirasi masyarakat (Jaring Asmara), Dapil V yang berlangsung di Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Banjit.

Dalam kegiatan itu, sejunlah anggota dewan hadir. Seperti Mulyadi (Demokrat), I Nyoman Karinu ( Golkar) juga Mazda Yulita (Gerindra).

Sayang, pada sesi tanya jawab, Mazda Yulita asal Partai Gerindra justru melontarkan pernyataan yang menyinggung.

“Untuk rekan media yang duduk di belakang, kalian jangan hanya mengurusi Proyek Ecek-ecek di bawah 200 juta saja, coba kalau berani kalian urusi proyek besar yang miliyaran rupiah,” begitu kata Mazda Yulita.

Sontak, ucapan ini membuat para jurnalis yang ada di tempat itu berang!

Ketua Persatuan Wartawan Reformasi Indonesia (PWRI) Way Kanan Juli Haryanto mengutuk keras, dan meminta klarifikasi dari oknum anggota DPRD Way Kanan itu.

“Pernyataan ini yang membuat gerah para wartawan, terkesan pernyataan tersebut diduga melecehkan kerja para jurnalistik yang ada,”ujar Juli.

Juli menyayangkan sikap arogan tersebut. Pernyataan tersebut tidak pada tempatnya, mengingat kegiatan tersebut dihadiri oleh Forkopimcam Kecamatan Banjit serta para tokoh masyarakat.

“Kami berharap kepada ketua partainya dapat mengambil tindakan tegas terhadap kadernya, sehingga kedepannya tidak akan terjadi kasus pelecehan seperti ini lagi,”imbuhnya.

Exit mobile version