TINTAINFORMASI.COM, SAMPANG — Acara Kirab Maskot Pilkada Sampang 2024 yang berlangsung meriah baru-baru ini menjadi topik hangat di Salahsatu grup WhatsApp yang diikuti oleh para ketua partai politik dan ketua organisasi masyarakat (ormas).
Bukan kemeriahan acara yang menjadi perbincangan utama, melainkan posisi duduk para ketua partai politik dan ormas yang dinilai tidak sesuai dengan etika protokoler. Sabtu (11/08/24)
Dalam acara yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang tersebut, para ketua partai politik dan ketua ormas diketahui ditempatkan di bawah panggung, sementara kursi-kursi di atas panggung diisi oleh para staf KPU serta anggota keluarganya, mengingat ada sebagian anggota KPU yang membawa anak istrinya.
Hal ini menimbulkan keresahan dan pertanyaan mengenai etika dan tata cara protokol dalam penyelenggaraan acara-acara resmi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Beberapa ketua partai politik dan ketua ormas menyampaikan kekecewaannya melalui pesan di grup WhatsApp yang diikuti oleh banyak tokoh penting daerah.
HM Salah satu anggota group mendahului comennya, “Kami merasa dipermalukan, jika kami semua pulang mungkinkah KPU Sampang akan malu” ungkap HM.
” Sampang Hebat mulai tak beretika” “Kok bisa jih” celetuk AM
Dan dijawab oleh salah satu anggota group, “Ini namanya tak sejajar ormas dan parpol dibawah, para komisaris KPUD di atas moga bisa kita petik positifnya untuk agenda kedepan” tulis KM
Lanjut KM ” mereka ada karena kita, tapi mereka terlalu jumawa” “KPU cuma butuh anggaran tak butuh komen dan kritik, Haha” tulis HM salah satu ketua partai politik.
Isu ini kemudian memicu diskusi lebih lanjut mengenai profesionalisme dan etika para anggota KPU dalam mengorganisir acara-acara penting. Beberapa pihak menilai kejadian ini mencerminkan kurangnya penghargaan terhadap para pemimpin ormas dan partai politik yang berperan penting dalam suksesnya proses demokrasi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak KPU Sampang belum memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa tersebut, upaya konfirmasi terus kami lakukan untuk memastikan kebenaran informasi dan memberikan ruang bagi pihak-pihak terkait untuk menyampaikan pandangannya secara terbuka.
Sedangkan tekanan dari berbagai pihak agar KPU segera memberikan klarifikasi semakin kuat, mengingat peristiwa ini dapat berdampak pada citra KPU sebagai lembaga yang seharusnya netral dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
Perlu kita ketahui bersama Acara Kirab Maskot Pilkada Sampang 2024 ini sejatinya diadakan untuk mensosialisasikan pesta demokrasi yang akan berlangsung, sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam Pilkada yang akan datang.
Namun, dengan munculnya polemik ini, banyak pihak berharap agar ke depan, KPU lebih cermat dan bijaksana dalam menyusun protokoler acara, demi menjaga keharmonisan dan hubungan baik dengan seluruh elemen masyarakat.
(Red)