Merangin Jambi

Dikerjakan Asal-asalan.! Proyek Irigasi Rp 2 Milyar Lebih Dinas PUPR Merangin Jambi Jadi Sorotan

454
×

Dikerjakan Asal-asalan.! Proyek Irigasi Rp 2 Milyar Lebih Dinas PUPR Merangin Jambi Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Merangin Jambi —Pekerjaan Pembangunan peningkatan jaringan irigasi permukaan di desa sei Sembilang kecamatan tabir Merangin Jambi, yang menelan anggaran Rp2,260 miliar No kontrak: 01/KONT-P JIP/SDA/DPUPR/2024 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dinas PUPR Provinsi Jambi menuai kontroversi. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Sekundang ini diduga tidak memenuhi standar kualitas.

Papan nama proyek telah hilang di lokasi setelah viral di media online

Pantauan di lapangan, pembangunan yang diduga tidak memenuhi kualitas seperti material dan hasil pekerjaan, campuran adukan semen dengan pasir, dan pengecoran yang tidak tepat. Seorang pekerja mengakui adanya praktik pencampuran pasir bekas tambang untuk mengurangi ketebalan pasangan.

Warga setempat juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kualitas pekerjaan. Mereka menilai bahwa proyek ini terkesan asal-asalan dan tidak memperhatikan aspek durabilitas.

Salah satunya pengecoran yang kurang tepat. Dalam pekerjaan ini, yakni pengecoran yang lebih banyak pasir dari pada semen nya, hasil coran sudah mulai retak retak.

Hasil pekerjaan sudah mulai retak retak

“Kepada pihak dinas PUPR provinsi Jambi untuk segera mengecek lokasi pembangunan, dan saya harap jangan dahulu di PHO serta pihak provinsi Jambi tidak lagi menggunakan jasa Cv. Sekundang, karena dalam melaksanakan pekerjaan terkesan hanya ingin meraup keuntungan besar namun dengan pekerjaannya terkesan asal-asalan,” ujar salah seorang warga yang tak ingin disebut namanya, Jumat, 25 Oktober 2024.

Warga berharap agar proyek ini dapat segera diperbaiki dan dikerjakan sesuai standar. Anggaran negara yang besar seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat dan menghasilkan infrastruktur yang berkualitas dan berumur panjang.

“Ini anggaran negara jangan asal jadi, apalagi demi keuntungan pribadi menyampingkan kualitas pembangunan, yang jelas ini untuk kepentingan bersama, dan agar manfaatnya jelas langsung dirasakan masyarakat, karena apapun dampaknya nanti warga yang merasakan, jika awet kan kita juga sebagai warga senang, tapi jika dikerjakan seperti ini saya yakin tidak akan awet,” tutupnya. (Tim.kabiro.merangin.jambi.Rian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *