Tintainformasi.com, Bandar Lampung — Aryodhia Febriansyah SZP (Yodhi. Red) diundang acara diskusi bertema “Bandar Lampung Baru Untuk Perubahan” oleh millenial Bandar Lampung yang tergabung dalam Komunitas Forum Muda Lampung (Formula) dengan Ketua Arky Ramadhani, di Muara Space & Cafe, Jalan Pagaralam, Kedaton, Jumat (25 Oktober 2024).
Diskusi yang diikuti oleh rata-rata mahasiswa/i Unila, Itera dan UIN itu, berjalan santai dan interaktif, namun membahas hal-hal prinsip terkait perubahan Bandar Lampung menjadi Kota Metropolis.
Yang menarik, salah satu peserta diskusi, Dwi Meilihah, mahasiswi UIN Raden Intan, bertanya terkait solusi mengatasi banjir di Bandar Lampung yang kerap melanda jika hujan datang.
Menjawab hal tersebut Yodhi mengatakan, bahwa diperlukan upaya komprehensif untuk mengatasi persoalan banjir di Bandar Lampung.
“Perlu adanya penataan aliran sungai dan sistem drainase yang ada di Bandar Lampung ini, karena siap atau tidak jika musim penghujan datang, air tidak bisa ditahan-tahan.” Kata Yodhi yang pernah menjadi Ketua Karang Taruna Provinsi Lampung itu.
Menurut Yodhi, diperlukan juga kerjasama antar pihak seperti Balai Besar Wilayah Sungai agar bersama – sama mengentaskan persoalan banjir di Bandar Lampung yang selalu terulang.
“Daerah aliran sungai, dan sistem drainase kota Bandar Lampung khususnya, problemnya kan masih banyak bangunan yang dibangun di atasnya. Akibatnya berakibat aliran tidak lancar dan membuat banjir pemukiman di banyak titik di Bandar Lampung.” Kata Yodhi didampingi Wiyadi Ketua DPC PDI Perjuangan Bandar Lampung dan Andre Kurniawan mantan Anggota DPRD Bandar Lampung.
Oleh karena itu, Yodhi mengatakan harus ada perencanaan yang komprehensif agar bisa dilakukan upaya tegas untuk merapikan DAS dari bangunan liar, termasuk menata sistem drainase perkotaan sesuai jalur yang telah ditentukan.
“Perlu dibahas dari hulu hingga ke hilir, termasuk daerah rendah mana saja yang bisa dibuatkan kolam resapan untuk menahan/menampung air di beberapa titik pemukiman.” Kata Yodhi.
Yodhi menambahkan, Bandar Lampung sebagai ibukota Provinsi Lampung, harus memiliki sistem drainase yang jelas dan terkoneksi, baik itu menuju aliran sungai atau kolam resapan.
“Nah untuk kolam resapan ini kan bisa dijadikan titik Ruang Terbuka Hijau sekaligus pusat rekreasi rakyat. Ini dibutuhkan perencanaan yang matang dan masukan banyak pihak yang serius mengatasi persoalan banjir di Bandar Lampung. Tutup Yodhi. (Tim)