Tintainformasi.com, Lampung — Terkait persoalan isu Sara yang diduga telah menghina Tanah Lampung, yang diutarakan oleh salah satu juru kampanye pasangan calon kepala daerah saat berkampanye di Lampung Utara beberapa waktu lalu, menyita perhatian publik.
Meskipun persoalan tersebut telah dilaporkan oleh Laskar Lampung Indonesia (LLI) DPC Lampung Utara ke pihak Bawaslu dan Gakumdu, namun Ketua Umum Laskar Lampung Indonesia ( LLI ) Panglima Nero Agung Jelly Putra Kunang, meminta pihak terkait untuk segera memproses secara hukum pelaku sara agar persoalan ini tidak makin melebar.
Hal itu disampaikanya melalu sambungan watshap App, Sabtu (19/10/2024). Menurut Nero, permasalahan yang telah dilaporkan Laskar Lampung Lampura itu tidak ada kaitan dengan politik, namun ujaran yang memuat isu sara itu dilontarkan oknum tersebut saat kampanye politik diwilayah Lampung utara beberapa waktu lalu.
” Saya liat videonya saat ibu ustadzah itu kampanye luar biasa sekali, silakan dia kampanyekan calon yang didukungnya, tapi jangan bawak-bawak isu sara yang menghina tanah Lampung. Kata ibu itu, kalau gak ada orang jawa Lampung ini bisa jadi hutan rimba, gak bener itu, bahaya ini bisa menyulut perpecahan antar suku di tanah Lampung, harus ditindak tegas oknum itu biar gak meluas. Saya minta kepada Gakumdu untuk tegak lurus, Laskar Lampung akan kawal masalah ini sampai tuntas” Ujar Nero.
Nero juga sangat menyesalkan melihat kondisi politik di bumi Lampung Utara dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah tahun ini, Beragam cacian, ujaran kebencian, saling menjatuhkan antar pendukung menyebar di beragam media sosial terutama Facebook. Menurut Nero hal tersebut kurang elok. Nero berharap kepada seluruh masyarakat di tanah kelahiranya untuk berpikir objektif, dalam menyikapi dan memberi dukungan kepada calon bupati pilihannya.
Selain itu Nero mengajak semua masyarakat agar dapat menjaga berlangsungnya Pilkada Damai, jangan sampai terjadi perpecahan antar sesama.
“Kita ini semua bersaudara, silakan dukung calon bupati sesuai pilihan masing-masing, tapi jangan saling hujat, menjatuhkan gak ada guna itu, yang ada nanti kena hukum. Cobalah berpikir bijak belajar berpolitik santun, ini saya lihat di medsos luar biasa sekali khusus Lampura ini, apakah tidak ada tindakan pencegahan dan pengawasan dari Bawaslu selaku penyelenggara. Kalau dibiarkan bisa perang dunia ke tiga Lampung Utara itu gara-gara Pilkada”, Keluh nya.
Sebelumnya diberitakan, tokoh adat dan masyarakat di berbagai wilayah Lampung, sudah angkat bicara terkait isu sara yang terjadi di Lampung Utara. Mereka meminta pelaku ujaran yang telah menghina tanah Lampung agar diproses sesuai hukum yang berlaku. Mengingat saat ini merupakan tahun politik dimana sedang berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah secara serentak. Jangan sampai gara-gara nila setitik dapat merusak susu sebelanga.
“Sekali lagi saya pinta agar oknum tersebut segera diproses hukum, mengingat ini tahun politik jangan sampai merusak jalan nya pilkada damai sesuai yang telah dideklarasikan bersama, jangan sampai gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga”, tegas Nero. (Zani/Red)