Tintainformasi.com, Lampung Timur — Sejumlah proyek milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) tahun 2023 dan 2024 diduga kuat sarat di korupsi. Bahkan kecurangan sudah terlihat sejak proses tender. Pemenang tender mayoritas justru peserta tunggal, dengan nilai penawaran sangat mendekati Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
Dari Dokumen tahun 2023 terdapat banyak Perusahaan yang bisa memenangkan hingga empat paket proyek sekaligus dengan nilai penawaran sangat dekat dengan HPS, peserta tender yang memasukkan penawaran hanya satu sekaligus menjadi pemenang, peserta tender mayoritas sama dan bergantian jadi pemenang.
Melihat fenomena ini, Ketua LSM Pematank Provinsi Lampung Suadi Romli akan melaporkan oknum Kadis Pendidikan Lampung Timur ke Kejati Lampung.
” Dugaan Korupsi proyek Miliaran rupiah yang dilakukan Kadis Lamtim ini, dan banyak dugaan penyimpangan yang dilakukannya baik setoran proyek yang nilai setorannya sangat tinggi, mutu pekerjaannya sangat mengecewakan ditambah lagi adanya dugaan pengondisian oleh pihak dinas, dan ini akan kami kawal sampai tuntas. Uji nyali buat Kejati baru, agar buat efek jera buat Kadis Pendidikan Lamtim ini, ” ucapnya.
Bahkan menurut Suadi Romli, terdapat tender hanya dengan satu peserta. Seperti CV Radjo Punya bisa memenangkan empat proyek sekaligus dengan penawaran sangat minim penurunannya dari HPS, peserta yang memasukkan penawaran hanya satu sekaligus menjadi pemenang, bahkan terdapat paket proyek yang tender dengan peserta tunggal sekaligus menjadi pemenang tender.
” Empat proyek milik CV. Rajo Punya, yakni pembangunan ruang tata usaha SMP Negeri 4 Batanghari Nuban Satap (DAK) dengan HPS Rp.460 juta, tendernya dimenangkan oleh CV.Rajo Punya dengan penawaran Rp.450.001.858 atau hanya turun Rp.9,9 juta atau 2,1 persen dari HPS, ” lanjutnya.
Ditambahkannya, Tender proyek ini diikuti satu peserta yakni CV.Rajo Punya sekaligus menjadi pemenang. Proyek pembangunan ruang LAB Komputer SMP Negeri 2 Waway Karya (DAK) dengan HPS Rp.550 juta tendernya dimenangkan CV. Rajo Punya dengan penawaran Rp.538.006.780 hanya turun Rp.11,9 juta atau 2,1 persen dari HPS.
” Tender proyek ini hanya diikuti dua peserta yakni CV.Arif Indah Pertama dan CV. Rajo Punya, namun yang memasukkan penawaran hanya CV.Rajo Punya sekaligus menjadi pemenang, ” tutur Suadi Romli.
Selanjutnya, Proyek pembangunan ruang LAB Komputer SMP Negeri 3 Batanghari Nuban (DAK) dengan HPS Rp.548.600.000, tendernya dimenangkan CV.Rajo Punya dengan penawaran Rp.534.469.786 hanya turun Rp.14 juta atau 2,5 persen dari HPS. Tender proyek ini hanya diikuti tiga peserta yakni CV.Tuwah Bapedan, CV.Royal Flush dan CV.Rajo Punya, namun yang memasukkan penawaran hanya CV.Rajo Punya sekaligus menjadi pemenang.
” Lalu, Proyek RKB MTs Ma’arif NU 23 Tri Tunggal Kecamatan Waway Karya dengan HPS Rp.319.950.000 tendernya dimenangkan CV.Rajo Punya dengan penawaran Rp.313.432.713 hanya turun Rp.6,5 juta atau 2 persen dari HPS.Tender proyek ini diikuti dua peserta yakni CV.Merah Delima dan CV.Rajo Punya, lagi-lagi yang memasukkan penawaran hanya.CV Rajo Punya sekaligus menjadi pemenang tender, ” ujar Suadi Romli.
Begitu juga CV.Laut Biru memenangkan tiga paket proyek sekaligus dengan kondisi yang sama. Yakni proyek rehab ruang kelas UPTD SD Negeri 1 Jadimulyo (DAK) dengan HPS Rp.270 juta, tendernya dimenangkan CV.Laut Biru dengan penawaran Rp.262.558.560 hanya turun Rp.7,4 juta atau 2,7 persen dari HPS. Tender proyek ini hanya diikuti 2 peserta tapi yang memasukkan penawaran hanya satu peserta, sekaligus menjadi pemenang yakni CV. Laut Biru.
” Kemudian, Proyek pembangunan ruang LAB Komputer SMP Negeri 2 Way Bungur (DAK) dengan HPS Rp.550 juta tendernya dimenangkan CV. Laut Biru dengan penawaran Rp.540.311.852 hanya turun Rp.9,6 juta atau 1,7 persen dari HPS. Tender proyek ini hanya diikuti 3 peserta, tapi yang memasukkan penawaran hanya satu yakni CV. Laut Biru sekaligus menjadi pemenang tender, ” ungkap Suadi Romli.
” Dan masih banyak lagi tender proyek yang dikerjakan oleh CV pemenang tender, dan semuanya itu kami duga sudah dikondisikan. Untuk itu kami mendesak Kejati dan Polda Lampung untuk mengusut tuntas kasus ini, hingga terang benderang, ” pungkas Suadi Romli.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Timur Marsan, hingga berita ini diterbitkan belum menjawab konfirmasi Wartawan. Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp miliknya tidak menjawab meski pesan terkirim. Begitu juga Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikbud Lampung Timur Prapto, saat dikonfirmasi juga tidak menjawab. (Team Investigasi).