Tintainformasi.com, Samarinda — Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur, sejumlah keputusan strategis diambil. Salah satu fokus utamanya adalah dua sejumlah program unggulan yang dirancang untuk mendukung visi besar “Astha Cita Presiden Prabowo Subianto Menuju Indonesia Emas” akan diterapkan tahun 2025.
Program unggulan JMSI tersebut berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan di setiap sekolah dan optimalisasi potensi Sumber Daya Alam (SDA) di desa. Optimalisasi promosi potensi desa diharapkan mampu menarik minat investor hingga ke tingkat desa, sekaligus memperkuat pondasi pembangunan nasional.
Sekretaris Jenderal JMSI Pusat, DR Eko Pamuji, mengungkapkan bahwa seluruh keputusan Rakernas akan menjadi rekomendasi penting yang disampaikan langsung kepada pemerintah, termasuk publikasi desa tentang ketahanan pangan dan penguatan Informasi potensi disebuah desa.
“Hasil Rakernas ini kami jadikan rekomendasi untuk mengawal Astha Cita menuju Indonesia emas, sampai benar benar menjadi emas. Kami percaya program ini mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat,” ujar DR Eko, Selasa (17/12/2024) malam di hotel Aston Samarinda.
Dua dari sejumlah program unggulan JMSI yang akan diterapkan tahun 2025 di setiap Provinsi se-Indonesia, menjadi fokus utama JMSI meliputi:
1. JMSI untuk Desa Maju, program ini Bertujuan untuk menggali dan mempublikasikan potensi SDA di desa agar menarik investor serta mendorong pembangunan berbasis desa.
2. JMSI Goes to School, Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital dan publikasi prestasi setiap sekolah dan siswa untuk bagi generasi muda di tingkat sekolah.
Sebagai langkah awal, program JMSI pusat telah diterapkan di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). JMSI Pusat menunjuk Ketua Bidang ICT, Zulpen Zuhri, sebagai Person in Charge (PIC) untuk mendampingi pelaksanaan program percontohan jnsii tersebut.
Bentuk Lembaga Pendukung dan Juknis
Untuk mendukung implementasi dua program tersebut, sudah disiapkan petunjuk teknis, kemudian JMSI menginstruksikan pembentukan dua lembaga pendukung di setiap JMSI Provinsi, yaitu, Lembaga Advokasi Pemberitaan (LAP) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).
Untuk penerapan dua program tersebut di Riau, Zulpen Zuhri PiC telah menyampaikan ke JMSI pusat, bahwa kedua lembaga tersebut sudah dibentuk di Riau, dilengkapi dengan 28 advokat yang siap bekerja mendampingi program di desa dan sekolah.
“Di Riau, kedua lembaga ini sudah aktif. Kami pastikan mereka akan mengawal setiap program JMSI di tingkat desa dan sekolah,” jelas Zulpen.
Zulpen juga menyampaikan bahwa JMSI Pusat akan memberikan petunjuk teknis (Juknis) kepada setiap pengurus JMSI Provinsi untuk melaksanakan dua program tersebut. Jika suatu provinsi belum memiliki LBH atau advokat, maka JMSI Pusat akan menyediakan dukungan melalui LBH yang sudah ada di tingkat pusat.
“Teknisnya nanti kami sampaikan ke JMSI Provinsi. Jika tidak ada LBH di tingkat daerah, mereka bisa menggunakan LBH JMSI Pusat,” jelas Zulpen.
Dengan dua program unggulan JMSI, JMSI optimistis mampu berkontribusi secara nyata dalam mengawal visi besar Astha Cita menuju Indonesia emas. Program ini diharapkan tidak hanya mempercepat pembangunan desa, tetapi juga menciptakan generasi muda yang unggul dan berdaya saing. (Team.rwd)