Tintainformasi.com, Lampung — Media online berbasis internet perlu segera memiliki organisasi profesi sekaligus organisasi jurnalis untuk pekerja media online berbasis internet guna mengatasi berbagai masalah teknis serta konsepsi pengelolaan dan pengembangan cara kerja dan cara mengelola media online yang sangat potensial untuk dimaksimalkan peran, fungsi serta pemanfaatannya untuk ikut serta membangun bangsa dan negara yang bersih dan sehat.
Organisasi media online dan organisasi jurnalis media online sudah saatnya dibuat untuk menjadi wadah pemersatu guna mengatasi dan menghadapi masalah secara bersama agar dapat mempermudah dan meringankan beban kerja maupun cara mengelola media online yang lebih baik dan dapat memberi manfaat yang lebih maksimal bagi pengelolanya maupun bagi warga masyarakat untuk menikmati hingga memetik manfaatnya atas sajian informasi, publikasi maupun sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat maupun sesama warga masyarakat.
Melalui organisasi media online maupun organisasi pekerja media online dapat diharap menjadi semacam wadah untuk mendiskusikan berbagai masalah hingga kemudian memperoleh jalan keluarnya yang paling jitu dan tepat untuk dipraktekkan di lapangan, sehingga upaya untuk menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat pers online berbasis internet dapat tercipta dengan cara yang lebih baik dan maksimal, karena pekerja media online berbasis internet bisa dikembangkan lebih maksimal sebagai lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja di Indonesia yang cukup signifikan untuk menyerap tenaga kerja, seperti bidang pekerjaan ojek online yang mampu menjadi peredam gejolak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) sepihak yang sebelumnya selalu menimbulkan kegaduhan akibat dari kehilangan lapangan pekerjaan yang tidak memiliki alternatif jalan keluarnya.
Dari sekitar 12 ribuan media online yang ada di Indonesia sekarang, sungguh sangat potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif baru pengganti media mainstream yang kini semakin ditinggalkan penggemarnya karena tidak lebih efektif dan tidak lebih efisien dibanding media online berbasis internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja saat diperlukan. Karena itu, perhatian dan kepedulian pihak pemerintah pusat maupun daerah untuk memberi porsi spesial bagi usaha pembinaan serta upaya dari pengembangan media online berbasis internet yang murah meriah serta cepat dan gampang diakses oleh siapa saja, sehingga dapat diharap menjadi bagian dari upaya untuk penekan adanya berita hoax maupun berkembang liar nya konten negatif yang dapat membahayakan bagi perkembangan moral dan akhlak generasi muda yang sedang bertumbuh dan mencari identitas dirinya melalui konten yang marak tersaji lewat media sosial.
Dengan adanya organisasi media online dan organisasi pekerja online pada setiap daerah hingga pusat, dapat diharap upaya pembinaan dan pengembangan media sosial serta pengelolanya dapat dilakukan oleh pemerintah daerah setempat hingga pemerintah pusat dengan porsinya yang lebih besar sehingga dapat diteruskan pendistribusiannya dalam bentuk kebijakan maupun finansial sebagai wujud dari upaya membangun lapangan kerja baru serta agen penggerak pembangunan karakter serta watak mulia dari masyarakat yang untuk tetap terjaga etika, moral dan akhlaknya agar dapat ikut serta membangun masa depan bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik dan lebih beradab.
Setidaknya, atas dasar beragam pertimbangan seperti tersebut diatas itulah, organisasi media online berbasis internet serta organisasi segenap awak pengelolanya patut dan perlu dirapikan dalam satu wadah organisasi, agar tidak bertumbuh liar, sehingga sangat mungkin dapat menjadi penghambat upaya untuk mengatasi masalah kemiskinan untuk kemudian dapat ikut serta meningkatkan kecerdasan rakyat, seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 dan Pancasila yang dijadikan pedoman kehidupan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Bandar Lampung, 5 Desember 2024
(Team.red)
