Lampung Utara

Ribuan Massa Persatuan Petani Singkong Lampura,Gruduk Kantor Bupati Dan Dewan Tuntut Kenaikan Harga Singkong

251

Tintainformasi.com, Lampung Utara — Aksi massa dari gabungan petani singkong, yakni Persatuan Petani Singkong (PPS) Kabupaten Lampung Utara melakukan demonstrasi Kamis,(12/12/2024)

Dengan massa sekitar 1.000-an lebih mereka turun ke jalan, dan melakukan long march mulai dari Taman Sahabat, Kotabumi. Tempat masa aksi berkumpul, lantas melanjutkan perjalanan menggunakan roda dua, roda empat serta pengeras suara menuju Pemda dan Dewan.

Sebelum melanjutkan ke Pabrik Singkong terdekat, sesuai dengan undangan. Dalam tuntutannya, selain menaikkan harga singkong di angka Rp 1.500/ kg juga memangkas potongan pabrik sampai di 15%.

Yang saat ini di angka 20 – 25%, selain itu pengurangan timbangan (tera) yang sering menjadi momok “pencurian” oleh pihak perusahaan (pabrik).

“Kami meminta pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung perjuangan petani singkong. Bukan hanya sebatas “omon – omon”, atau istilah dinaikkan setelah itu seolah “didiamkan, doang,” ujar salah seorang Koorlap aksi masa Persatuan Petani Singkong (PPS) Lampura, Anggi saat hearing perwakilan aksi demo bersama wakil rakyat terhormat di gedung dewan setempat.

Mereka meminta penyelenggara pemerintah di Lampung Utara tersebut, baik itu legislatif, eksekutif maupun yudikatif. Untuk membuatkan perda mengatur soal keluhan warga berprofesi sebagai petani singkong disana.

Sebab, apa yang mereka alami telah berlangsung sekian lama. “Kami minta ini ada tindak lanjut, minimal dibuatkan perda. Sehingga ada aturan jelas mengenai persiapan dihadapi saat ini oleh petani singkong,” tegasnya.

Sementara itu, pihak eksekutif dan legislatif berjanji akan mengawal apa – apa disampaikan oleh perwakilan aksi masa dari PPS Lampura itu. Dan menurutnya saat ini pemerintah provinsi, melalui Pj. Gubernur Lampung, Samsudin telah mengumpulkan kepala daerah guna membahas persoalan petani singkong di 14 kabupaten/ kota.

“Saat ini PJ Gubernur Lampung sedang membahas persoalan ini (harga singkong) di provinsi. Guna mencarikan solusi atas persoalan dihadapi petani dewasa ini,” tambah Ketua DPRD Lampura, M Yusrizal kepada perwakilan masa aksi.

Yusrizal berjanji akan mengawal aspirasi disampaikan oleh gabungan petani singkong tersebut. Sampai ditemukan solusi kongkritnya.

Saat ini singkong petani dihargai sekitar Rp1.000/kg, belum dikurangi dengan potongan pabrik. Serta lain yang dituduhkan kepada pabrik, seperti persoalan timbangan hingga mereka mengaku harga yang sampai di tingkat petani itu tidak sampai Rp 700/ kg.

Belum lagi, biaya bajak, pupuk bahkan bibit dikala kemarau seperti saat ini. Yang harus dikeluarkan para petani, hingga kepada biaya – biaya tak terduga lainnya yang mengurangi pendapatan keluarga.(Team.red)

Exit mobile version