TINTAINFORMASI.COM, LAMPUNG SELATAN — Realisasi pelaksanaan penggunaan anggaran pada Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Lampung Selatan Tahun Anggaran 2024 terindikasikan adanya dugaan praktik penggelembungan anggaran (mark-up), khususnya pada pos belanja Alat Tulis Kantor (ATK) dan pengadaan Kertas serta Cover.
Untuk membiayai dua bidang kegiatan tersebut, Pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 3.125.669.800 yang digunakan untuk belanja 72 paket ATK sebesar Rp. 2.381.271.800 dan 22 paket belanja pengadaan Kertas dan Cover sebesar Rp. Rp. 760.409.800.
Dimana dari hasil penghimpunan data, Investigasi, observasi dan anasila yang dilakuan tim media ini, menunjukan indikasi awal yang mengarah pada indikasi mark-up yang cukup signifikan.
Dugaan sementara menunjukan bahwa anggaran yang digelontorkan untuk belanja ATK dan belanja Pengadaan Kertas dan Cover jauh labih tinggi dari pada besaran anggaran yang seharusnya di habiskan dalam satu tahun, dan ini memberikan sinyal dugaan jika BPPRD setempat telah dengan sengaja melakukan penggelembungan anggaran yang mengarah kepada kerugian keuangan negara/daerah.
Ketua DPP Pergerakan Masyarakat Analisis Kebijakan (Pematank), Suadi Romli dalam konfirmasinya kepada media ini menegaskan bahwa bahwa perlu ada penelusuran yang lebih lanjut mengenai adanya dugaan diatas dan oleh karenanya perlu diadakan pemeriksaan oleh pihak-pihak terkait guna memastikan dugaan tersebut.
Lebih lanjut Suadi Romli menyampaikan bahwa bukan besarnya jumlah anggaran yang dipergunakan yang menjadi permasalahan, akan tetapi nilai kewajaran yang dirasa melampaui batas normal, dari keraguan ini maka patut diduga bahwa terdapat upaya praktik manipulasi dalam penggunaan anggaran belanja dengan maksud untuk memberi keuntungan baik terhadap perseorangan maupun terhadap kelompok.
“Kita harapkan semoga catatan ini akan menjadi salah satu referensi bagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung dalam melakukan audit atas penggunaan anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan kedepan,” pungkas Romli. (Team.red)