Scroll untuk baca artikel
Lampung Tengah

Kakam Gunung Agung Diduga Gelapkan Beras Bansos, Warga Minta APH Bertindak

200
×

Kakam Gunung Agung Diduga Gelapkan Beras Bansos, Warga Minta APH Bertindak

Sebarkan artikel ini

Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Terbilang Nekat diduga Kepala Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah, menggelapkan bantuan beras dari pemerintah dijual ke Pondok Pesantren.

Dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Kepala Kampung Gunung Agung bernama Sukardi terkuak saat warga setempat memergoki proses pendistribusian 4 ton beras bansos dijual ke Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Scroll Untuk Baca Artikel
ADVERTISEMENT

Deki Suhendra selaku warga setempat sekaligus saksi di TKP mengaku, dia menyaksikan ratusan karung beras bansos kemasan karung 10 kilogram diangkut mobil truk pada Senin (27/1/2025).

“Saya tau Kantor Balai Kampung memang tempat penyimpanan beras bansos, tapi saya curiga kok dikeluarkan jam 7 malam hari secara diam-diam,”

“Setelah selesai diangkut, saya dan teman saya langsung ikuti mobil truk itu, ternyata beras itu dijual ke Pondok Pesantren di Kampung Mulya Kencana, Kabupaten Tulang Bawang Barat,” kata Deki, Rabu (29/1/2025).

Deki meyakini beras bansos itu dijual oleh Kepala Kampungnya saat mendatangi lokasi Pondok Pesantren tempat truk selesai menurunkan semua beras tersebut.

Disana Deki bersama rekannya mendapati ada 400 karung beras seberat 4 ton dibeli oleh pihak pondok pesantren seharga Rp 36 juta.

Dari pengakuan pihak pondok pesantren kepada Deki, beras tersebut dibeli dari Sukardi seharga Rp 90 ribu rupiah per karung atau per 10 kilogram.

“Bantuan beras di kampung kami memang selalu bermasalah, sudah 4 kali ini bantuan beras untuk warga miskin di daerah kami tidak jelas larinya kemana,” ungkapnya.

Temuan Deki Saputra tentang aksi nakal Kepala Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah itupun terekam dalam video yang viral di media sosial.

Dia berharap bantuan sosial yang ditujukan kepada warga miskin tidak disalahgunakan oleh oknum tidak bermoral seperti di daerahnya.

Deki pun meminta pihak terkait untuk dapat mengusut dan menindak pelanggaran tersebut, karena merugikan banyak masyarakat, terutama keluarga kurang mampu dan lansia tunggal.

“Saya mengharapkan di tempat lain di Lampung Tengah bansos dapat tersalurkan tepat sasaran, dan pejabat yang nakal dihukum sesuai aturan yang ada,” pungkasnya. (Team.Tinta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *