LampungPesawaran

Banjir Melanda Pemukiman warga Pesawaran di harapkan BPBD,Dinas sosial dan Dinas PUPR Meninjau Ke Lapangan Memberi Perhatian lebih dan Bantuan

81

Tintainformasi.com

Pesawaran —

Pemukiman Warga di Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Teluk Pandan, pemukiman warga di Desa Padang Cermin Kecamatan Padang Cermin, dan pemukiman warga di Desa Pekon Ampai Kecamatan Marga Punduh diterjang banjir,situasi di wilayah tersebut kembali memprihatinkan,Sabtu (22/02/2025).

Peristiwa tersebut terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah bagian pesisir Pesawaran, Jum’at malam (21/02/2025) dari pukul 20.00 Wib hingga pukul 23.00 Wib Curah hujan yang melimpah dalam waktu singkat ini membuat air meluap dari sungai dan saluran drainase, mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan bagi masyarakat setempat.

Dalam video yang diunggah awak media di grup WhatsApp, terlihat kondisi rumah warga Desa Sukajaya Lempasing yang tergenang air, sementara pasar Padang Cermin terendam, dan rumah Kepala Desa Pekon Ampai juga terkena imbas bencana ini, dengan genangan air setinggi kurang lebih 50 cm.

Beberapa warga bahkan terlihat berusaha menyelamatkan barang – barang berharga mereka sebelum air semakin meninggi.

Dengan keprihatinan yang mendalam, masyarakat berharap agar pihak BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, dan instansi terkait lainnya segera meninjau kelapangan untuk memberikan perhatian lebih dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan akibat bencana ini.

Para relawan lokal juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk terlibat, mengorganisir penggalangan dana, dan menyediakan makanan serta perlengkapan darurat bagi mereka yang terkena dampak.

Dalam harapan tersebut, muncul juga keinginan untuk adanya program jangka panjang yang dapat membantu masyarakat beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana di masa yang akan datang.

Beberapa warga juga menyarankan pelatihan keterampilan untuk menangani bencana, agar mereka dapat lebih mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada ituan saat krisis melanda.

Dengan dukungan yang tepat, mereka percaya bahwa kondisi ini bisa diatasi dan keinginan mereka untuk lingkungan yang aman dan layak huni dapat menjadi kenyataan.

Menurut keterangan dari tim media yang memantau peristiwa banjir di wilayah tersebut, meskipun kondisi ketinggian air mulai surut, warga tetap waspada dalam mengantisipasi hujan dan banjir susulan.

Rasa cemas menghinggapi warga, yang tahu betul bahwa fenomena banjir ini bukanlah hal baru, tetapi tindakan mitigasi yang efektif masih sangat diperlukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar di masa mendatang.

Untuk diketahui, banjir di wilayah pesisir Pesawaran sering terjadi, dan salah satu penyebabnya adalah pendangkalan aliran sungai,Seperti halnya aliran sungai Marga Punduh, yang terakhir kali dinormalisasi pada tahun 2010 oleh Pemprov Lampung.

Meskipun diminta untuk kembali menormalisasinya, hingga kini belum ada tindakan yang konkret dilakukan.

Keberadaan sedimentasi yang terus bertambah seiring waktu membuat sungai semakin dangkal, dan dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di pinggirnya.

Tokoh masyarakat di wilayah ini mengatakan kepada awak media bahwa sungai Marga Punduh, terutama Sungai Way Ratai, tiap tahun menjadi langganan banjir.

Sudah sering diusulkan untuk melakukan kajian mendalam dan penanganan permanen baik ke pemerintah kabupaten maupun Pemprov, namun aspirasi tersebut sering kali terabaikan.

Warga merasa frustrasi dan berharap akan ada perhatian yang lebih serius dari pemerintah agar situasi ini tidak terulang lagi di masa depan.

Dengan keprihatinan yang mendalam, masyarakat berharap agar pihak BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, dan instansi terkait lainnya segera meninjau kelapangan untuk memberikan perhatian lebih dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan akibat bencana ini.

Para relawan lokal juga telah menyatakan kesiapan mereka untuk terlibat, mengorganisi penggalangan dana, dan menyediakan makanan serta perlengkapan darurat bagi mereka yang terkena dampak.

Dalam harapan tersebut, muncul juga keinginan untuk adar program jangka panjang yang dapat membantu masyarakat beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana di masa yang akan datang.

Beberapa warga juga menyarankan pelatihan keterampilan untuk menangani bencana, agar mereka dapat lebih mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada pantauan saat krisis melanda.

Dengan dukungan yang tepat, mereka percaya bahwa kondisi ini bisa diatasi dan keinginan mereka untuk lingkungan yang aman dan layak huni dapat menjadi kenyataan.

Semoga keinginan masyarakat dapat terkabul dengan di turunkan nya Tim BPBD,dinas sosial, dinas PUPR dan instansi terkait untuk meninjau dan merealisasi apa yang menjadi penyebab kebanjiran di wilayah tersebut.

(Tri)

Exit mobile version