Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Sejumlah sopir truk puso di Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, mengeluhkan kebijakan penutupan akses bagi kendaraan mereka yang sudah berlangsung selama empat hari. Mereka menganggap kebijakan tersebut menghambat mata pencaharian mereka, sementara kendaraan lain seperti colt diesel masih diperbolehkan melintas.
Salah satu sopir puso yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa kebijakan ini tidak adil karena hanya menyulitkan mereka.
“Jika mobil puso tidak bisa lewat, maka sebaiknya kendaraan lain seperti colt diesel juga dibatasi. Jangan hanya kami yang kehilangan penghasilan, sementara yang lain tetap bisa bekerja. Ini sama saja mematikan nafkah kami,” ujarnya.
Dampak kebijakan ini juga dirasakan oleh pemilik toko material bangunan di Kecamatan Pubian. Salah seorang pemilik toko mengungkapkan bahwa harga semen dan besi mengalami kenaikan akibat adanya portal di Kampung Payung Rejo yang membatasi akses kendaraan besar.
“Kami harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mendatangkan material karena aksesnya semakin sulit. Ini tentu berpengaruh pada harga jual ke konsumen,” katanya.
Para sopir puso dan pengusaha material berharap pemerintah serta pihak berwenang segera mencari solusi agar kebijakan ini tidak semakin merugikan banyak pihak. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait mengenai keluhan ini. (Team.Tinta)