Tokoh Pemuda Kepaksian Pernong Kecam Oknum Penginjak Siger Lampung
Sebarkan artikel ini
Tintainformasi.com, Lampung —
Pasca viralnya video yang beredar di berbagai media sosial terkait adanya oknum yang menghancurkan bahkan menginjak-injak benda berupa siger berwarna kuning keemasan. Aksi ini menambah urutan masalah yang melibatkan korp baju coklat ini. Dalam rekaman yang durasi sekitar dua menit itu dipertontonkan beberapa orang yang sengaja terlihat sedang menghancurkan siger Lampung dengan cara diinjak-injak menggunakan kaki dan dihancurkan memakai golok.
Sontak saja banyak netizen yang geram. Sejak unggahan tersebut meluas, ada beberapa netizen yang membuat petisi agar oknum penginjak siger dapat diproses secara hukum dan diberikan efek jera agar tak seenaknya melecehkan salah satu simbol penting bagi wanita Lampung.
Berbagai elemen dan tokoh masyarakat Lampung mengecam keras perbuatan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi di ruang Mapolres Lampung Tengah, karena tampak jelas ada tulisan Satreskrim Polres Lampung Tengah.
Kemarahan warga dan tokoh adat sangat beralasan karena siger merupakan lambang atau simbol terkait dengan harga diri masyarakat suku Lampung. Salah seorang tokoh pemuda yang mengaku dari adat Saibatin Mamak Daruddin atau dikenal sebagai MD dari Kepaksian Pernong Lampung ketika dimintai komentar di ruang kerjanya Jl. Amir Hamzah 79 A Bandar Lampung, (Rabu,19/03), mengecam keras dan perbuatan itu tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun. Apa alasannya sampai menginjak-injak siger sebagai lambang mahkota bagi wanita Lampung itu?, tegasnya.
“Saatnya masyarakat Lampung bergerak menyatukan suara untuk meminta penjelasan dari oknum tersebut atas kelakuannya yang membuat masyarakat suku Lampung tersinggung. Mereka harus bertanggung jawab siapapun dia. Jika perlu harus dibawa ke pengadilan agar semua menjadi terang apa maksud oknum tersebut sampai berbuat demikian.
Andaikata mereka adalah oknum penegak hukum yang bertugas di Polres Lampung Tengah sesuai dengan video yang sedang viral, tentu sangat kita sayangkan. Makanya perlu disikapi dengan tegas bahwa tidak cukup hanya atasan saja yang klarifikasi tetapi beberapa orang yang kakinya tampak jelas menginjak-injak harus angkat bicara apa maksud dan tujuan aksi keji dan tak beradab tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Ketua umum Himatra, Taufik Hidayatullah merasa sangat tersinggung karena sebagai orang Lampung yang lahir dan besar di Lampung selama ini sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Lampung. Dia mengajak berbagai tokoh adat Lampung, tokoh pemuda dan seluruh masyarakat Lampung, ikut bersama-sama untuk mengusut tuntas persoalan ini, bahkan bila perlu kenakan hukuman seberat-beratnya. “Berikan efek jera dengan sanksi adat yang setimpal”, ujar Taufik.
Sementara tokoh adat Lampung lainnya ikut merasa geram datang dari tokoh Masyarakat Pubian Telu Suku, Ahmad Suberman, Gelar Pangeran Sebuai, mengutuk keras aksi konyol menginjak-injak dan menghancurkan siger sebagai lambang/ikon kebesaran adat Lampung yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Polisi dari Polres Lampung Tengah Polda Lampung . Ahmad Suberman meminta Kapolres Lampung Tengah untuk menindak tegas oknum yang telah melecehkan ikon Lampung tersebut.
Hal senada ditegaskan Amuri gelar Suttan Raja Media sekaligus Pemred Media Tinta informasi.com. Pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan perbuatan yang digolongkan melecehkan simbol kelengkapan pakaian adat Lampung tersebut. “Saya sangat menyesalkan perilaku oknum Polisi yang tidak menghargai siger sebagai kelengkapan pakaian adat Lampung dengan cara di injak-injak dan di cacah-cacah menggunakan sebilah golok, ini sama saja sebagai penghinaan terhadap keluhuran masyarakat adat Lampung,” tegasnya. Untuk itu Amuri berharap kepada Kapolres Lampung Tengah beserta jajarannya untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Lampung sebelum masalah tersebut menjadi masalah besar.