Tintainformasi.com, Bandar Lampung —
Ketegangan di lingkungan Universitas Malahayati (Unimal) kian meningkat. Setelah sebelumnya konflik internal yayasan terkuak ke publik, kini perhatian tertuju pada sosok Ely Rumengan, istri muda Rusli Bintang, yang disebut telah menguasai beberapa institusi pendidikan milik sang suami.
Informasi yang dihimpun menyebut Ely Rumengan saat ini mengendalikan Universitas Batam dan Institut Kesehatan Indonesia (IKI) Jakarta. Tak berhenti di situ, Ely juga disebut tengah berupaya mengambil alih Universitas Malahayati secara paksa, menggantikan posisi istri sah Rusli, Rosnati Syekh, yang sejak 2007 tercatat sebagai pembina tunggal yayasan.
Langkah itu ditengarai bermula dari perubahan mendadak pada struktur kepengurusan Yayasan Alih Teknologi—badan hukum yang menaungi Unimal—melalui Akta Notaris No. 243 tertanggal 11 Januari 2025. Perubahan tersebut diduga dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan Rosnati.
“Saya tidak pernah menandatangani akta itu. Nama saya dicoret begitu saja, tanpa pemberitahuan. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga penghinaan terhadap perjuangan saya selama puluhan tahun,” ujar Rosnati saat menemui wartawan di halaman kampus, Senin malam (7/4/2025).
Rosnati juga mengungkapkan bahwa dirinya telah melaporkan dugaan pemalsuan dokumen ke pihak kepolisian. Laporan itu terdaftar dengan Nomor LP 442/X/2024/SPKT di Polda Lampung dan kini dalam tahap penyelidikan.
Sementara itu, di tengah isu tersebut, masyarakat akademik mulai mempertanyakan peran Ely Rumengan yang kini muncul sebagai figur dominan di balik berbagai kampus milik Rusli Bintang.
“Jika benar Ely menguasai semua kampus itu, termasuk hendak ambil alih Malahayati, publik berhak tahu proses dan legalitasnya. Dunia pendidikan tidak bisa dikelola seperti perusahaan keluarga,” kata seorang dosen senior yang enggan disebutkan namanya.
Belum ada tanggapan resmi dari Ely Rumengan maupun pihak Rusli Bintang terkait tudingan ini. Namun, mahasiswa dan pegawai di Universitas Malahayati berharap konflik ini segera diselesaikan secara adil, agar kampus kembali menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi seluruh civitas