Tintainformasi.com, Bandar Lampung —Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandar Lampung menggelar pembekalan bagi Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu) calon jamaah haji tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di aula kantor Kemenag Bandar Lampung, Senin (28/4/2025).
Dalam arahannya, Kepala Kemenag Kota Bandar Lampung, Makmur, menegaskan bahwa pembekalan ini menjadi bagian penting dalam edukasi serta persiapan calon jamaah haji agar perjalanan mereka berjalan lancar dan tertib.
“Pembekalan ini bukan hanya formalitas. Ini adalah bagian dari edukasi untuk seluruh calon jamaah haji tahun 2025, terutama para Karom dan Karu yang akan memimpin kelompok masing-masing,” kata Makmur di hadapan peserta.
Makmur menekankan pentingnya konsolidasi di antara para petugas haji, yang menurutnya tidak bisa hanya dilakukan pada hari pembekalan saja.
“Petugas tidak cukup hanya hari ini berkoordinasi. Sebelum berangkat ke asrama haji, Karom, Karu, dan Ketua Kloter akan berkumpul lagi untuk melakukan konsolidasi lanjutan. Di sana, selama di embarkasi, bahkan saat sudah di Arab Saudi, konsolidasi tetap harus terus berjalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Makmur menjelaskan struktur petugas haji yang akan bertugas mendampingi jamaah selama di tanah suci. Ia membedakan antara petugas haji non-kloter dan petugas kloter.
“Petugas haji non-kloter itu bertugas lebih lama, bisa sampai 60 hingga 70 hari. Mereka berangkat lebih dulu dari kita, pulang pun lebih akhir. Tugas mereka mengurus konsumsi, transportasi, hotel, hingga bandara untuk semua jamaah Indonesia,” beber Makmur.
Sementara itu, petugas kloter adalah mereka yang langsung menyertai jamaah dalam satu kelompok keberangkatan.
“Setiap kloter akan didampingi empat petugas: ketua kloter, pembimbing ibadah, dan dua tenaga kesehatan dari TKHI (Tenaga Kesehatan Haji Indonesia). Mereka akan mendampingi jamaah mulai dari embarkasi hingga kembali ke tanah air,” terangnya.
Tak hanya itu, ada pula petugas haji daerah yang direkomendasikan oleh bupati atau gubernur.
“Di setiap kloter biasanya ada dua hingga tiga petugas haji daerah. Mereka bisa berasal dari kabupaten/kota maupun dari provinsi, dan akan bertugas mendukung kebutuhan jamaah di lapangan,” ujar Makmur.
Dalam kegiatan ini, peserta juga mendapatkan berbagai materi teknis terkait pemberangkatan, proses ibadah, hingga mekanisme pemulangan jamaah ke tanah air.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi Zoom Meeting, di mana seluruh Karom dan Karu se-Bandar Lampung mendengarkan arahan dari Kepala Kemenag Provinsi Lampung. Zoom Meeting ini juga diikuti oleh seluruh Kemenag kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Di sela kegiatan, salah seorang calon jamaah haji, Wahyudi, mengungkapkan rasa syukurnya bisa berangkat tahun ini setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
“Saya sangat bersyukur akhirnya bisa diberangkatkan tahun ini, karena sebelumnya kami sempat terhambat dua tahun akibat COVID-19,” ujar Wahyudi.
Ia mengenang panjangnya proses penantian sejak pertama kali mendaftar.
“Saat mendaftar 12 tahun yang lalu, rasanya begitu lama menunggu. Tapi saat ini, seakan-akan baru kemarin saya mendaftar,” kenangnya.
Wahyudi pun berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat dan ikhlas dalam menunaikan niat berhaji.
“Saya berpesan kepada saudara-saudara sekalian, mari niatkan untuk mendaftar, selebihnya kita serahkan kepada Allah,” pungkasnya.