Tintainformasi.com, Lampung Tengah — Di tengah gegap gempita pembangunan, masih ada warga seperti Tutik yang harus memilih: antara menahan sakit atau menjual harta terakhir demi bisa berobat. Ini bukan potret masa lalu, ini kenyataan hari ini—di kabupaten ini, di tanah yang katanya subur makmur.
Sebagai relawan kemanusiaan, saya lelah melihat pola yang sama: warga miskin jatuh sakit, pemerintah lambat respon, bantuan datang ketika semuanya sudah nyaris terlambat.
Di mana pemerintah kabupaten saat Tutik berjuang untuk hidup?
Mana suara Dinas Kesehatan? Mengapa Dinas Sosial seperti tak tahu atau pura-pura tak tahu?
Apa gunanya program kesehatan jika tidak bisa diakses saat paling dibutuhkan?
Negara seharusnya hadir paling depan—bukan datang setelah kisah duka disebar di media sosial.
Tapi hari ini, sekali lagi, rakyatlah yang harus saling menguatkan. Karena harapan pada negara terus dikikis oleh birokrasi dan ketidakpedulian.
Kami tidak sedang minta belas kasihan. Kami menuntut keadilan.
Dan kalau pemerintah tak mampu, biar rakyat yang turun tangan.
Bagi Anda yang ingin turut menyelamatkan Tutik dan mereka yang terpinggirkan oleh sistem:
Donasi Kemanusiaan
Rekening BRI 570401026057533
a.n. Rina Widya Ramadhani
(Relawan Kemanusiaan)
Hari ini Tutik. Besok bisa siapa saja. Termasuk Anda.
Saatnya kita saling jaga, saat negara masih sibuk rapat.