Tintainformasi.com – Jumlah peserta JKN yang tidak aktif mencapai 17,87 juta orang akibat menunggak iuran.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyatakan bahwa angka peserta JKN yang tidak aktif ini telah turun dari 28 juta sebelumnya.
“Sampai Desember 2024 itu ada tunggakan 28,85 juta jiwa, dengan total nilai tunggakan Rp21,48 triliun,” kata Ali Ghufron dalam keterangan resminya, seperti dilansir dari nesiatimes pada Jumat (11/4/2025).
Kemudian Ali menyebut, dari 28,85 juta jiwa tersebut, sebanyak 10,98 juta jiwa dengan total tunggakan Rp7,37 triliun telah beralih ke segmen kepesertaan lainnya.
Sementara sisanya ada 17,87 juta jiwa dengan total tunggakan Rp14,11 triliun bersumber dari peserta yang masih PBPU (Peserta Bukan Penerima Upah) dan Bukan Pekerja (BP).
Ghufron menambahkan, saat ini BPJS Kesehatan telah meluncurkan program New REHAB 2.0.
Program baru ini diharapkan mampu menjadi solusi dari 17,87 juta jiwa yang kepesertaan JKN-nya belum aktif.
Pasalnya, program New REHAB 2.0 ini memberikan diskon dan skema cicilan ‘ringan’ untuk para peserta.
Peserta yang menunggak hanya perlu membayar biaya cicilan maksimal dua tahun dengan program ini.
Misalnya, jika peserta JKN menunggak bayar lima tahun maka akan mendapatkan diskon potongan tiga tahun.
Sehingga peserta hanya membayar dua tahun cicilan dengan skema pembayaran 12 dan 36 bulan.
Ali Ghufron kemudian menjelaskan perbedaan program New REHAB 2.0 dengan versi sebelumnya.
Pada program terbaru, cicilan saat ini sudah termasuk biaya bulanan, dengan demikian status kepesertaan akan langsung aktif setelah cicilan terakhir lunas.