Tintainformasi.com, Jawa Timur, Sampang — Dalih demi dalih dilontarkan pelaksana proyek Puskesmas Pulau Mandangin yang baru selesai dibangun namun sudah bocor parah.
Alih-alih mengakui kelalaian, Yanto pihak pelaksana justru melempar dugaan bahwa kebocoran terjadi akibat ulah “oknum” yang diduga menggunting atap seng, benarkah, atau sekadar mencari kambing hitam?
Proyek senilai Rp6,3 miliar, yang dikerjakan oleh CV ANDIEN, kini tak hanya menjadi simbol rusaknya mutu pengerjaan, tetapi juga potret buram tanggung jawab dan transparansi pelaksana.
“Untuk kebocoran PKM Mandangin sudah kami perbaiki karena masih dalam tahap pemeliharaan,” ujar Yanto, pelaksana lapangan proyek, dengan nada defensif.
Saat ditanya apakah kebocoran itu bisa jadi akibat atap seng yang sengaja digunting, Yanto menanggapi, “Bisa jadi, mas… Tapi saya tidak mau suudzon atau mempermasalahkan.”
Pernyataan ini memicu gelombang kritik. Bukannya memberikan klarifikasi teknis dan bertanggung jawab secara terbuka, pelaksana justru membuka ruang spekulasi, seolah ada sabotase dalam proyek publik.
Namun hingga kini, tak ada bukti ataupun laporan resmi yang menunjukkan adanya tindakan pengguntingan Atap Seng tersebut ke aparat kepolisian.
“Ini bukan skenario film detektif. Yang ditunggu masyarakat adalah bukti pekerjaan berkualitas, bukan tuduhan tanpa dasar,” ujar H. Suja’i dari LKPK.
Lebih mencurigakan lagi, saat ditanya soal identitas direktur CV ANDIEN, pelaksana proyek enggan memberikan informasi. “Direkturnya Pak Syaiful,” ujar Yanto, namun ia menolak memberikan kontak direktur kepada media.
Sikap tertutup ini memperkuat kesan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dalam proyek ini.
Jika tidak ada yang salah, mengapa takut membuka komunikasi? Mengapa memunculkan isu “oknum misterius” tanpa satu pun langkah konkret seperti laporan ke kepolisian?
“Jangan menutup-nutupi kegagalan teknis dengan narasi sabotase. Proyek ini pakai uang rakyat, bukan proyek pribadi yang bisa dimainkan seenaknya,” tambah H. Suja’i LKPK
Sorotan kini mengarah pada DPRD Komisi IV dan Dinas Kesehatan Sampang. Di mana fungsi pengawasan mereka saat proyek ini berjalan? Mengapa kerusakan separah ini bisa lolos dari pengawasan?
Masyarakat tak butuh cerita “oknum”, masyarakat butuh transparansi, tanggung jawab, dan perbaikan nyata. Jika proyek dengan anggaran besar ini dibiarkan begitu saja, maka tak hanya CV ANDIEN yang harus diperiksa, tapi juga semua pihak yang terlibat dalam persetujuan dan pengawasan proyek.